Senin, 27 April 2015

Sampai Kapankah Kecurangan Ujian Nasional Terjadi?

Sampai Kapankah Kecurangan Ujian Nasional Terjadi?
Perihal pendidikan rasanya tidak pernah sepi dari masalah. Salah satu yang sering bermunculan masalah yakni perihal kebocoran soal Ujian Nasional. Banyak laporan dari masyarakat pendidikan Indonesia yang melaporkan perihal kebocoran soal UN.
Kapolsek Johar Baru, Wiyono SH mendatangi Perusahaan Percetakan Negara Republik Indonesia menindak terkait kebocoran soal Ujian Nasional (UN) di Jakarta beberapa waktu lalu. Kasus kebocoran soal Ujian Nasional (UN) melalui internet membuat polisi melakukan penggeledahan di Perusahaan Percetakan Negara Republik Indonesia.  
Selain pengaduan kepada pihak polisi, ternyata Federasi Serikat Guru Indonesia (FGSI) masih menerima pengaduan kecurangan ujian nasional sampai saat ini. Retno Listyarti, Sekretaris Jenderal FSGI beberapa waktu lalu mengatakan laporan kecurangan meningkat dari 91 laporan menjadi 107 laporan.

Beberapa laporan kecurangan terjadi di berbagai wilayah Indonesia. "Untuk wilayah Jakarta sendiri bertambah tiga laporan kecurangan," ucap Retno. Dia menuturkan temuan kecurangan dapat diketahui setelah pihaknya memastikan sendiri kebenaran informasi tersebut. Dia menemukan soal berkode wilayah Aceh sama dengan soal yang beredar di Jakarta. Banyaknya laporan perihal kecurangan soal Ujian Nasioanl, semoga tidak berdampak signifikan terhadap dunia pendidikan Indonesia, yang kini baru di isis oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang baru, Anies Baswedan.
Retno Listyarti juga menerima laporan kecurangan dalam bentuk jual-beli kunci jawaban di kalangan siswa. Kunci jawaban soal tersebut disebarluaskan dan diperjualbelikan menggunakan alat komunikasi BlackBerry Messenger di grup tertutup.  Dia mengatakan kunci jawaban yang diperjualbelikan lengkap dengan petunjuk soal, sehingga siswa dapat memastikan kunci jawaban yang tepat untuk soal yang dimilikinya.
Temuan tersebut akan ditindaklanjurti guna ke depannya tidak akan terjadi lagi hal serupa. Dia mengaku masih terus mengumpulkan data dan bukti-bukti sebelum melaporkan kecurangan penyelenggaraan ujian nasional kepada Presiden Joko Widodo. Ujian nasional tingkat SMA sudah selesai pada pekan lalu. Sebelumnya, Retno mengungkap kecurangan-kecurangan yang masih terjadi selama pelaksanaan ujian berlangsung. Dewasa ini dengan kemajuan teknologi yang begitu pesat tentunya memudahkan semua pihak untuk saling menyapa dan bertukar informasi, namun bukan berarti teknologi yang maju tersebut dapat digunakan begitu saja untuk hal yang kurang baik. Semoga ke depannya pendidikan di Indonesia semakin baik.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar