Saling Tuding Bocornya Soal Ujian Nasional
Rasanya dunia pendidikan tidak akan sepi dari masalah, namun bukan berarti kita, masyarakat Indonesia pesismis akan dunia pendidikan kedepannya. Belum lama ini kebocoran soal Ujian Nasional seakan tak terbendung dari tahun ke tahun meski sudah memakai sistem online.
Mengenai hal tersebut ada pihak yang sangat menyayangkan apa yang dilakukan oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan. Kepala Communication dan Information System Security Research Center, Pratama Pershada menyalahkan Mendikbud Anies Baswedan. "Yang salah Pak menterinya kenapa bisa buat sistem UN bisa rawan. Kita menyalahkan objek pelaku padahal penyebabkan lebih salah," ungkapnya.
Menurut pendapatnya kebocoran ini dapat dicegah dengan sistem enkripsi, yaitu sistem dengan metode matematika tertentu dengan hasil acak. "Dijamin enggak ada yang bisa ngambil data, enggak ada yang bisa membaca secara kasat mata karena diamankan pakai kunci yang tahu cuma Kemendikbud," tandasnya.
Pihaknya pun menyatakan bahwa kunci ini pun seharusnya diberikan sesaat sebelum UN berlangsung. Lalu, kunci tersebut dibuat berbeda-beda di setiap SMA. "Belum di sekolahnya server sekolah yang jagain siapa? Ini harus diterapkan ada kuncinya, ada password-nya, ada akses kontrolnya," tegas dia lagi.
Kemudian juga yang perlu diperhatikan adalah pentingnya menjaga jawaban para siswa. Tujuannya, agar jawaban tidak dapat dipindahtangankan atau dimodifikasi. "Dengan digital signature berupa sidik jari ujian tidak bisa dipalsukan. Kalau ada signature ini kalau jawaban dimodifikasi bisa komplain," tutupnya.
Dengan adanya beberapa kesalahan tersebut, bukan berarti Ujian Nasioanl ditiadakan, namun yang terpenting adalah diperbaiki, guna pendidikan di Indonesia ke depannya semakin baik. Kesalahan pasti ada, namun yang terpenting adalah bagaimana kesalahan tersebut diperbaiki ke depannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar