Senin, 27 April 2015

Kado Buruk di Hari Pendidikan Nasional

Kado Buruk di Hari Pendidikan Nasional

            Dalam waktu dekat, Indonesia akan memperingati Hari Pendidikan Nasional yang jatuh setiap 2 Mei. Mengapa tanggal tersebut yang dijadikan sebagai Tanggal Pendidikan Nasional? hal itu berkaitan dengan tanggal lahirnya Ki Hajar Dewantara, yakni 2  Mei 1889.
            Banyak cita-cita beliau yang telah menjadi kenyataan, terutama dalam bidang pendidikan. Sosoknya yang hebat dalam dunia pendidikan Indonesia, menjadikannya sebagai icon Pendidikan di Negeri Indonesia.
            Masih adakah sosok seperti Ki hajar Dewantara di zaman sekarang?
            Tentu jawabannya masih ada, namun jumlahnya apakah banyak atau hanya segelintir orang saja. Pendidikan tidak akan terlepaskan dari sosok pengajar, yakni guru. Guru yang sering kita katakana sosok yang harus mampu digugu dan ditiru, belakangan ini pudar, ntah pudar karena ketidaksadaran ataupun pudar dalam kesadaran.

            Banyak fenomena di masyarakat yang justru membuat sosok guru seakan biasa saja. Hal tersebut karena tingkah lakunya yang tidak jauh beda dengan yang lainnya, bahkan mungkin lebih rendah lagi. Dulu sosok guru merupakan sosok yang diagungkan, sebab masyarakat beranggapan sosok guru adalah sosok panutan, namun kini, sebutan itu seakan pudar.
            Tengoklah kasus yang menyeret oknum guru yang justru mempermalukan profesinya, ntah itu tingkah lakunya yang kurang manusiawi, bahkan lebih cocok hewani, sebab tindakannya malah seperti binatang. Ada lagi oknum guru yang berani mencoreng nama baik profesinya dengan membocorkan soal Ujian Nasional. Namun, di samping itu semua masih banyak guru yang benar-benar cinta akan dunia pendidikan.
            Belakangan ini santer diberitakan mengenai tingkah polah remaja di Jakarta yang sangat mencoreng dunia pendidikan di Indonesia. Bukannya bersyukur karena telah melaksanakan UN, yang ada malah melakukan kemaksiatan dengan nama “pesta bikini.” Tentu hal ini membuat geram siapapun yang masih cinta akan dunia pendidikan.
            Maka dari itu, sedari dari sekarang marilah kita cintai pendidikan Indonesia, kalau bukan kita, siapa lagi yang akan menjadikan Indonesia lebih baik. Jangan sampai kesenangan sesaat melupakan tujuan kita belajar. Masih panjang jalan yang mesti kita lewati, jangan tergoda oleh hiburan sesaat. Kenanglah masa di mana pendahulu kita menegakan panji-panji kemerdekaan dan pendidikan, agar harkat dan derajat bangsa kita mampu beranjak ke arah yang lebih tinggi.

            Selamat Hari Pendidikan Nasional, jayalah pendidikan jayalah Indonesiaku!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar