Cara Jitu Pemerintah Sukseskan Penyelenggaraan UN
Persiapan Ujian Nasional untuk Jenjang SMP/MTs harus lebih baik lagi. Dalam waktu dekat ini UN SMP/MTs akan diselenggarakan selama 4 hari. Menjelang Ujian Nasional (UN) SMP 2015 yang dilaksanakan pada 4-7 Mei 2015, pemerintah telah menyiapkan dengan baik. Kepala Pusat Pendidikan (Kapuspendik) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Prof Nizam, menyatakan dalam sebuah wawancara bahwa persiapan sudah hampir final.
Berdasarkan data yang ada pada tahun ini terdapat 50.515 sekolah yang akan turut serta dalam pelaksanaan UN, dan 40 SMP di antaranya bakal melakukan UN berbasis computer IT. Sedangkan total peserta UN SMP 2015 mencapai 3.773.372 siswa. Jumlah tersebut sangat banyak dan berharap mampu lulus semua dan lulus dengan jujur, sesuai yang diinginkan, Anies Baswedan selaku Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Menurut Prof Nizam, hingga saat ini distribusi naskah soal sudah sampai pada tingkat provinsi dan dalam waktu dekat akan sampai tingkat Kabupaten Kota, dalam hal ini Disdik setempat. Untuk mencegah keterlambatan penyampaian pada daerah terpencil maka sudah dilakukan pengiriman lebih awal. Hal ini dilakukan guna mengantisipasi adanya kendala teknis saat pengiriman naskah soal UN SMP 2015. Semua pihak berharap UN SMP/MTs ini berjalan dengan lancar dan tidak ada berita kebocoran soal lagi.
Prof. Nizam, menyatakan, meski telah ada pembocoran soal melalui mesin pencarian internet, Google oleh percetakan. Namun, pihak pemerintah tidak melakukan pergantian percetakan. Hal ini mengingat adanya keterbatasan waktu ujian. Artinya, pemerintah masih menggunakan percetakan yang sama seperti pada UN SMA. Meski begitu, pihak pemerintah menegaskan akan ada peningkatan pengawasan yang dilakukan. Tak hanya pada saat pelaksanaan UN, tapi juga terkait distribusi soal pada tingkat percetakan hingga hari pelaksanaan UN SMP 2015. Kami berharap dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, apa yang terjadi di tingkat SMA mengenai kebocoran soal tidak terjadi di UN selanjutnya, baik SMP/MTS, SD, maupun penyelenggaraan UN tahun depan.
Prof Nizam keterangannya memastikan di tahun depan, percetakan yang telah membocorkan dokumen negara tersebut akan diberi black list. Sehingga, tidak bisa mengikuti lelang atau mencetak naskah UN. Prof. Nizam mewanti-wanti agar para siswa menjaga kesehatan, dan belajar dengan giat guna melaksanakan UN SMP 2015. Semoga dunia pendidikan di Republik Indonesia ini semakin baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar