Senin, 27 April 2015

Kurang Pendidikan Lingkungan Hidup, 975 Ton Kotoran Manusia Cemari Citarum

Kurang Pendidikan Lingkungan Hidup, 975 Ton Kotoran Manusia Cemari Citarum

            Berbicara sampai rasanya tidak akan pernah selesai selama manusia ada dan tidak memiliki kesadaran yang tinggi akan dampaknya. Mulai dari sampah organic sampai sampah nonorganic. Banyak kalangan yang belum tahu bagaimana cara mendaur ulang sampah yang dihasilkannya sehingga berdampak pada pencemaran.
            Salah satu daerah yang terkena dampak yaitu Sungai Citarum, banyak warga sekitar yang membuang sampah ke aliran sungai yang mengakibatkan kotornya sungai, tersendat dan tidak menutup kemungkinan setiap hujan akan berdampak timbulnya banjir.

            Bahkan fasilitas yang sudah disiapkan oleh pemerintah tidak mampu mengangkut sampah yang ada dilingkungan warga sekitar aliran Sungai Citarum. Di antara sebabnya masih terbatasny truk pengangkut sampah ditambah truk tersebut tidak mampu masuk ke lingkungan rumah warga dikarenakan sempit, adapun motor sampah jumlahnya masih sedikit. Rencananya pemerintah dalam hal ini Dinas Kebersihan akan memperbanyak jumlah motor sampah guna dipergunakan di 56 desa. Diharapkan dengan adanya bantuan tersebut, tumpukan sampah di sekitaran Sungai Citarum berkurang.
            Selain langkah tersebut BPLHD juga memberikan penyuluhan kepada masyarakat sekitar mengenai pengolahan sampah organic. Selain dapat menjadi pupuk kompos, sampah organik juga dapat ditimbun di halaman rumah warga. Dengan beberapa langkah tersebut, diharapkan 30% sampah dapat diolah, sedangkan 50% dapat diangkut menggunakan kendaraan kebersihan, baik motor maupun truk kebersihan.
            Ada satu hal yang sangat menyedihkan di sekitaran Sungai Citarum, yakni pola hidup kurang sehat yang diperlihatkan oleh warga sekitaran sungai. Aliran sungai Citarum tersebut melewati 56 desa yang jumlah warganya berkisar 525.000 orang, yang 25 % dari jumlah tersebut yakni 130.000 orang terbiasa membuang kotorannya ke aliran Sungai Citarum. Tentunya hal ini sangat menjijikan dan menjadikan kawasan Citarum tambah kotor dan dapat menjadi sarang penyakit.
            Bahkan, jika diandaikan saja satu orang membuang 250 gram kotorannya perhari, maka dalam satu bulan akan ada 975 ton kotoran manusia. Betapa menjijikannya jumlah tersebut yang ada di aliran Sungai Citarum. Bagaimana jika dikalikan selama 1 tahun, yakni 975 ton dikali 12 bulan, tentunya hal tersebut akan jauh menjijikan lagi dan membuat kesehatan warga sekitar semakin buruk.

            Perlu ada sosialisasi dari pemerintah melalui dinas terkait guna adanya Pendidikan Lingkungan Hidup, sebab warga disekitaran Sungai Citarum lah yang akan mengalami dampaknya, bukan warga di pulau atau provinsi lain. Tanamkan kecintaan akan tanah air dan lingkungan kepada warga sekitar khususnya, guna menjadikan aliran sungai Citarum tidak terkontaminasi oleh berbagai sampah, baik sampah organik, nonorganic dan sampah kotoran warga itu sendiri yang membuang tanpa merasa bersalah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar