Selasa, 19 Mei 2015

Tips Ampuh bagi Pustakawan dalam Menata Ruang Perpustakaan

Tips Ampuh bagi Pustakawan dalam Menata Ruang Perpustakaan

Agar menghasilkan penataan ruang perpustakaan yang optimal serta dapat menunjang kelancaran tugas perpustakaan sebagai lembaga pemberi jasa, sebaiknya pustakawan perlu memperhatikan aspek/hal-hal berikut ini:
1.      Aspek fungsional
Penataan ruang harus mendukung kinerja perpustakaan secara keseluruhan baik bagi petugas perpustakaan maupun bagi pemakai perpustakaan. Penataan yang fungsional dapat tercipta jika antar ruangan mempunyai hubungan  yang fungsional dan bahan pustaka, peralatan dan pergerakan pemakai perpustakaan dapat mengalir dengan lancar. Antar ruang saling mendukung sehinggal betul-betul tercipta fungsi penataan ruangan secara optimal.

2.      Aspek psikologis pengguna
Tujuan penataan ruangan adalah agar pengguna perpustakaan merasa nyaman, leluasa bergerak di perpustakaan dan merasa tenang. Kondisi ini dapat diciptakan melalui penataan ruangan yang harmonis dan serasi, termasuk dalam hal penataan hal perabot perpustakaan.
3.      Aspek estetika
Keindahan penataan ruang perpustakaan salah satunya bisa melalui penataan perabot yang digunakan. Jika perpustakaan bersih dan penataannya serasi maka pemakai akan merasa ingin berlama-lama berada di perpustakaan.
4.      Aspek keamanan bahan pustaka
Keamanan bahan pustaka bisa dikelompokkan dalam 2 bagian. Pertama faktor keamanan bahan pustaka dari akibat kerusakan secara alamiah, dan kedua adalah faktor kerusakan/kehilangan bahan pustaka karena faktor manusia. Penataan ruang harus memperhatikan kedua faktor tersebut. Hindari masuknya sinar matahari secara langsung dengan intensitas cahaya yang tinggi, apalagi sampai mengenai koleksi bahan pustaka. Penataan ruang yang fungsional mampu menciptakan pengawasan terhadap keamanan koleksi perpustakaan secara tidak langsung dari kerusakan faktor manusia.
Penataan ruang perpustakaan sekolah juga memperhatikan beberapa hal antara lain penataan meja dan kursi, penerangan, warna dan udara. Berikut akan dibahas komponen-komponen tersebut.
Dalam perpustakaan sekolah, penataan meja dan kursi belajar yang baik dapat menimbulkan rasa nyaman, aman dan tenang bagi siswa. Penataan meja dan kursi ini diintegrasikan dengan tempat atau rak-rak buku. Perpustakaan sekolah juga hendaknya melakukan penataan meja dan kursi belajar untuk berbagai kepentingan yaitu kepentingan belajar perseorangan, diskusi kelompok dan kepentingan belajar kelompok.
Meja dan kursi untuk kepentingan belajar kelompok sebaiknya ditata dan ditempatkan di ruang-ruang tersendiri, yaitu ruang belajar kelompok. Hal ini dilakukan agar tidak menimbulkan kegaduhan yang mengganggu orang lain yang sedang belajar secara perorangan. Ruang belajar kelompok bisa dipakai 3 – 15 orang. Jika tidak ada ruang untuk belajar kelompok, maka penempatan meja dan kursi untuk belajar kelompok ditempatkan agak jauh dari tempat belajar perorangan atau dapat dibatasi dengan rak-rak buku.(Bafadal, 2004:47)
Perpustakaan sekolah juga membutuhkan penerangan agar pustakawan dan petugas perpustakaan dapat menjalankan tugasnya dengan baik, efisien dan tanpa mengalami kesalahan. Pengunjung perpustakaan juga memerlukan penerangan untuk membaca buku. Penerangan yang baik adalah penerangan yang tidak melelahkan mata, tidak mengurangi daya penglihatan dan tidak menyilaukan. Tata ruang perpustakaan yang baik tidak akan menimbulkan ruangan menjadi gelap atau terlalu terang. Penerangan yang dipakai untuk perpustakaan sekolah dapat menggunakan penerangan buatan manusia dan penerangan alami.
1.      Penerangan buatan manusia
Penerangan buatan manusia bisa berupa sinar lampu. Hal yang perlu diperhatikan adalah sinar lampu yang dipakai jangan bersifat langsung karena terlalu terang dan menimbulkan bayangan. Sebaiknya sinarnya bersifat tidak langsung, sinar tersebut diatur sedemikian rupa sehingga sinar lampu memancar ke arah langit-langit ruang perpustakaan sekolah dan oleh langit-langit dipantulkan kembali ke arah permukaan ruang perpustakaan sekolah.
2.      Penerangan alami
Penerangan alami berupa sinar matahari, sehingga meja, kursi dan rak buku harus diatur sedemikian rupa agar ruang perpustakaan memperoleh penerangan sinar matahari yang baik. (Bafadal, 2004:48)
Penataan ruang perpustakaan juga harus memperhatikan warna dinding ruangan. Warna yang tepat akan mencegah kesilauan, sebab warna yang disoroti oleh sinar akan memantulkan kembali sinar tersebut sesuai dengan daya pantulnya. Oleh karena itu warna yang digunakan jangan terlalu terang atau gelap. Gunakan warna yang bersifat sejuk.
Penataan ruang perpustakaan juga harus memperhatikan udara agar pustakawan, petugas perpustakaan dan pengunjung dapat menjalankan aktivitasnya dengan baik, tenang dan nyaman. Udara tidak boleh panas atau lembab. Udara yang panas akan membuat orang menjadi ngantuk dan cepat lelah sedangkan udara yang lembab akan menekan perkembangan kreativitas berpikir dan menimbulkan jamur yang dapat merusak buku. Cara yang dapat ditempuh untuk mengatasi hal ini adalah menggunakan alat-alat modern seperti AC. Jika sekolah tidak mampu membelinya, maka cara yang dapat dilakukan adalah menata ruang perpustakaan sekolah sedemikian rupa sehingga lubang udara atau jendela tidak tertutup.
Hal yang terpenting dalam menata ruang perpustakaan sekolah yakni adanya sirkulasi udara yang akan membuat pembaca nyaman. Semoga dengan upaya penataan perpustakaan tersebut akan menjadikan perpustakaan penuh dengan pembaca dan peminjam buku. Jayalah Perpustakaan Indonesia!!!













Tidak ada komentar:

Posting Komentar