Sabtu, 28 Februari 2015

Anak anda, Dominan Otak Kanan atau Kiri?

Sudah Anda, mengenalkah otak anak anda? Apakah otak anak anda lebih dominan yang kanan atau kiri? Jika ada salah satu yang lebih dominan bagaimana cara mengatasinya? Pertanyaan seperti itu pasti berkecamuk di pikiran anda. Namun, yang harus anda lakukan pertama adalah mensyukuri apa yang ada di diri anak anda, baik dominan otak kanan atau kiri, semuanya memiliki fungsi yang saling melengkapi.

Perlu disadari sebagai dasar anda menjadi orang tua, bukan untuk mencari mana yang lebih berfungsi otak kanan atau kiri, namun perlu disadari bahwa setiap anak yang terlahir memiliki dominasi belahan otak kanan (otaka) atau otak kiri (otaki) yang lebih menonjol.

Anak yang lebih dominan otak kanannya akan lebih mudah memahami berbagai hal sebagai suatu keseluruhan. Namun, anak yang otak kirinya lebih dominan umumnya akan menyerap dengan mudah jika informasi disajikan dalam urutan yang logis atau masuk akal.

Selain terfokus pada otak yang dominan semisal otak kanan, anda pun sebagai orang tua perlu meningkatkan bagian otak yang kurang dominan, hal ini dilakukan sebab dalam kehidupan tidak semua persoalan diselesaikan dengan salah satu bagian otak saja.

Jadi jika anak domain otak kirinya maka cobalah untuk meningkatkan juga otak bagian kanannya, begitu juga ketika otak bagian kanannya yang lebih domiann, maka tingkatkan fungsi otak kiri dengan langkah-langkah peningkatan yang dianjurkan.

Dengan upaya tersebut, yakni meningkatkan bagian otak yang dirasa kurang dominan maka akan menjadikan terwujudnya pembelajaran seutuhnya (whole-brain-thinking).

Kenali bagian otak mana yang lebih dominan di anak anda, dan syukuri sebagai anugrah terindah, selanjutnya tingkatkan kedua fungsi otak anak anda. Maka, mereka akan menjalani hidup dengan baik.

Tips Meningkatkan Otak Kanan dan Otak Kiri (Usia Prasekolah dan Sekolah)

Perkembangan fungsi otak sangat diperlukan sekali. Keberhasilan fungsi otak bukan pada salah satunya lebih dominan namun bagaimana caranya agar keduanya seimbang antara fungsi otak kanan dan otak kiri. Kedua belahan otak (hemisfer) dapat saling bekerja, berkonsentrasi dan berkomunikasi sehingga terciptalah the whole brain thinking.

Stimulus yang harus dilakukan untuk mengembangkan fungsi otak di usia prasekolah dan sekolah tentu berbeda dengan yang sebelumnya (bayi dan batita).

Pra Sekeolah

Langkah untuk menstimulus otak di usia ini yaitu di antaranya ketika anda dengan anak anda sedang bermain petak umpet, selain anak diajari untuk berhitung seraya tutup mata, namun lakukan juga untuk stimulus otak kanan saat mencari anda yang bersembunyi, tempat yang menurut imajinasi anaka cocok bersembunyi, anda juga bisa membutanya terkejut tentunya dengan taraf yang wajar. Ketika anda dan anak anda bermain pasir jangan sekadar mengajari anak bermain pasir dengan sendok atau lainnya, namun ajak anak memegang pasir mengenai tekstur pasir sehingga menstimulus otak kanan.

Selain hal tersebut, langkah lainnya adalah ketika anda dan anak anda sedang menempelkan sesuatu ke dinding atau karton, jangan sekadar menempel asal-asalan, namu upayakan anak supaya mengahayati proses menempelnya dan menentukan tempelan yang unik dan lucu, serta yang terakhir saat belajar menggunting, jangan sekadar menggunting sesuai ola (otak kiri), namun tanyakan juga kepada anak saat dia menggunting perasaannya bagaimana apakah sulit, mudah atau membosankan atau seru (otak kanan).

Usia Sekolah

Langkah menstimulus otak saat usia ini adalah dengan membuat peraturan secara bersama-sama serta dengan disebutkan juga dengan konsekuensinya atau sanksi jika anak melanggar. Usahakan ketika melakukan pembelajaran anak ikut langsung mengalaminya, merasakan pengalaman secara langsung, ketika menjawab mengenai kesenian maka jangan sekadar menjawab jenis alat musiknya saja, namun bagaimana caranya agar anak memainkan langsung alat musiknya.

Berdasarkan hal tersebut sudah jelas bahwa membuat atau memberikan stimulus selalu berbeda di setiap jenjang usianya. Lakukanlah yang terbaik untuk anak anda, selamat mendapatkan anak yang cerdas dan pintar.

Tips Meningkatkan Otak Kanan dan Otak Kiri (Bayi dan Batita)

Dalam perkembangannya setiap usia (bayi, batita, prasekolah, sekolah) memiliki tahapan yang berbeda dan daya ingat yang berbeda pula. Begitu juga dengan perkembangan otak kanan dan otak kirinya, maka dari itu setiap tahapan usia tersebut harus dilakukan upaya meningkatkan atau menstimulasi otak (kanan dan kiri) agar mendapatkan hasil yang baik.

Usia bayi

Saat usia bayi stimulus yang dilakukan oleh orang tua terhadap anak tentu berbeda dengan usia lainnya. Perkembangan saat usia bayi lebih menekankan pada sensori motori. Sehingga stimulus di arahkan untuk memfungsikan semua aktivitas yang melibatkan pengindraan.

Contoh perilaku yang bertujuan untuk memberikan stimulus otak pada usia bayi, ketika anda sebaga orang tua ingin mengatakan nama benda, maka upayakan agar anak anda langsung memegangnya, semisal rambut, maka anak usahakan memegangnya, atau ketika bercermin usahakan dengan menanyakan nama-nama bagian tubuh, serta fungsinya.

Usia Balita

Stimlus yang dilakukan saat usia ini yaitu untuk motoric kasar (gerakan tubuh), bahasa, serta sosialisasi, beberapa contohnya adalah : Ketika mengajak berbicara, usahakan anak untuk mengungkapkan apa yang ada dalam dirinya sehingga anak berupaya mengeluarkan apa yang ada dalam pikiran dan hatinya.

Selain tindakan tersebut juga, langkah selanjutnya yaitu ketika mengajarkan anak untuk berhitung, maka ajari anak dengan benda nyata, seperti ada dua apel, ketika menanyakan hal tersebut katakana juga bahwa fungsi atau kegunaan buah apel adalah untuk apa dan cara memakannya bagaimana, Lakukanlah kegiatan bercerita seperti mendongeng, dengan bercerita atau mendongeng, maka anak akan terangsang berpikir logis dan kelak dia akan memiliki kemampuan bercerita yang baik, ketika melakukan aktivitas yang menjadikan fisik sebagai dasarnya, lakukanlah proses imajinasi juga jangan sekadar menyatakan bahwa barang ini adalah apa, namun kembangkan dan tumbuhkan daya imajinasi anak agar kreativitasnya timbul.
 
Beberapa penjelasan di atas mengenai otak kanan dan kiri berdasarkan usianya baru di usia bayi dan batita, usia pra sekolah dan sekolah, di tulisan selanjutnya. Semoga tips cerdas ini mampu menjadikan anda semakin peduli terhadap anak anda.