Selasa, 23 Juni 2015

3 Sa, Tanda Akhlak Baik kepada Sesama

Seri Pelajaran di Daarut Tahuiid
3 Sa, Tanda Akhlak Baik kepada Sesama

            Bagian ini, merupakan pelajaran di hari kedua penulis berada di Daarut Tauhiid, tepatnya Senin 22 Juni 2015. Seperti biasa KH.Abdullah Gymnastiar atau yang lebih akrab di sapa Aa Gym menyempatkan diri shalat subuh berjamaah di masjid Daarut Tauhiid, disela kesibukannya. Itu sudah menjadi komitmen beliau bahwa setiap subuh akan selalu menyempatkan diri berjamaah dan menyampaikan ceramahnya di Daarut Tauhid.

            Bada melaksanakan shalat subuh, seperti biasa Aa Gym mempersilahkan jamaah untuk memantapkan dzikir dan doa kepada Allah Swt., sebelum ceramah disampaikan. Saat yang ditunggu jamaah akhirnya tiba, kali ini Aa Gym duduk ditempat yang sudah disediakan oleh pengurus masjid. Suaranya yang khas mampu menghipnotis jamaah yang sebelumnya kurang tenang menjadi tenang, terlebih dihari itu banyak santri pesantren kilat dari berbagai wilayah yang berjumlah 700 santri, yang diselenggarakan kurang lebih selama seminggu.
            Ucapan salam yang dilantunkan dengan suaranya yang khas menambah khidmat jamaah yang mendengarkan. Ceramah subuh kali ini beliau menyampaikan perihal orang yang mulia di sisi Allah Swt., adalah orang yang paling bertakwa, bukan yang banyak harta semata. Berbicara soal takwa beliau mengatakan, takwa memiliki buah, yakni akhlak yang baik. Belum dikatakan takwa yang sebenarnya ketika seseorang banyak ilmunya namun belum takut pada Allah dan belum mampu berakhlak khulkarimah, sebab akhlak adalah buah manis dari ketakwaan kepada Sang Pencipta. Orang yang berakhlak tidak akan menyakiti orang lain, keberadaannya sangat diharapkan oleh orang lain, bukan justru dikutuk oleh orang lain.
            Beliau menyampaikan  rumus yang begitu sederhana namun berbobot, yakni rumus 3 Sa. Apa dan bagaimana 3 Sa itu, dan seperti apa dampak dari pengaplikasian 3 Sa dalam kehidupan sehari-hari.
            Apa saja 3 sa tersebut?
            Sa yang pertama, yakni “Saya aman bagimu.” Kalimat tersebut sangat sederhana sekali, namun ketika kita memikirkannya kembali sungguh memiliki dampak yang luar biasa, bagaimana tidak? Tidak sedikit kedatangan seseorang ke suatu perkumpulan justru malah membuat acara berantakan, tidak aman, dan yang lebih parah merugikan banyak pihak. Melalui sa yang pertama ini setiap diri mengupayakan kehadirannya tidak membahayakan orang lain justru harus membuat orang lain aman dari hal yang kurang baik dari diri kita.
            Sa yang kedua yakni “Saya menyenangkan bagimu”. Kalimat ini lebih tinggi nilainya dibandingkan dengan kalimat pertama. Sa kedua tidak sekadar menjadikan orang lain aman, namun harus merasa senang dengan kehadiran kita. Seperti kedatangan kita menjadi semangat, solusi bagi mereka, bukan justru sebaliknya, kehadiran kita malah menyengsarakan orang lain yang kita temui.
            Sa yang ketiga, yakni “Saya bermanfaat bagimu.” Kalimat ketiga ini sungguh luar biasa, kehadirannya bukan sekadar menyenangkan orang lain, namun mampu menjadi manfaat bagi orang lain yang ditemui. Bagaimana tidak ditengah kebingungan seseorang mengenai persoalan hidupnya orang yang bermanfaat bagi orang lain akan memberikan bantuan dan solusi terhadap kebingungannya. Sebagik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia lainnya.

            Semoga 3 Sa ini bermanfaat bagi para pembaca, sebagai oleh-oleh pengalaman selama berada di Daarut Tauhiid. Terimakasih Aa Gym, semoga ilmunya selalu bermanfaat.

Fokus dan Salah Fokus

Seri Belajar dari Daarut Tauhiid
Fokus dan Salah Fokus
                                
            Subuh itu, Minggu 21 Juni 2015 suasana Subuh di lingkungan Pesantren Daarut Tauhiid sudah ramai oleh jamaah yang akan melaksanakan shalat subuh. Sungguh pemandangan yang berbeda sekali dengan lingkungan penulis temui sebelumnya. Bagaimana tidak, suasana subuh di tempat lain biasanya tidak ramai bahkan mungkin hanya beberapa orang jamaah, namun berbeda dengan keadaan di masjid Daarut Tauhiid. Masjid yang terdiri dari dua lantai sudah dipenuhi oleh jamaah, bahkan tidak sedikit jamaah yang tidak kebagian tempat untuk melaksanakan shalat subuh, sehingga harus melaksanakan shalat di dekat penitipan barang.

            Lantunan surat Al-Fatihah dan surat setelahnya begitu indah dan menentramkan siapa saja yang mengikuti shalat dengan khusyu. Bagaimana tidak, lantunan yang begitu indah ditambah hafalan yang sungguh luar biasa banyaknya menambah kekhusyuan jamaah yang mengikuti shalat subuh di masjid DT, Aa Gym tersebut.
            Seusai shalat subuh berjamaah, kemudian terdengar suara Aa Gym yang khas, dulu sering mendengarnya di acara televisi namun sekarang, dapat mendengar langsung, sekaligus melihat sosok orangnya, yang dulu terlihat di televisi atau melihat fotonya di beberapa buku karyanya. Aa Gym pun berdiri dengan tanpa menggunakan sorban seperti biasanya, begitu juga dengan peci pun tidak digunakan, menurut sumber yang penulis baca memang itulah Aa Gym tidak mau atribut selalu menempel di badannya, lebih ke arah fleksibel namun tetap mengikuti aturan.
            Aa Gym pun mengucapkan salam sebagai sebuh doa keselamatan dan kesejahteraan bagi siapa saja yang mendengarnya. Setelah pembukaan Aa Gym dalam kesempatan bada subuh tersebut berbicara soal khusyu, bagaimana khusyu atau bisa dikatakan juga dengan focus. Beliau mengatakan penyakit kita sebagai manusia yang pertama yaitu sulit untuk focus, kenapa sulit focus? Karena banyaknya persoalan yang kita hadapi dan begitu banyaknya angan-angan yang ada dalam diri manusia, yang berdampak pada kualitas kekhusyuan dalam shalat tidak ada, sekalinya ada sedikit. Khusyu atau focus lebih pada posisi tenang dan tertuju pada satu hal yang dianggap penting bahkan dibutuhkan.
            Aa Gym mengatakan, sebenarnya kita sebagai manusia mampu dan sudah pernah focus dalam beberapa bagian kehidupan. Mendengar itu semua sontak jamaah senang, sebab beliau menyatakan bahwa manusia sudah pernah focus, dalam keadaan yang bertanya-tanya seperti itu, Aa Gym tahu pertanyaan yang ada dalam hati jamaah, sehingga beliau melanjutkan ceramhanya. Kita pernah focus bahkan sering kali focus ketika dalam posisi yang membutuhkan dan menakutkan. Contoh orang yang kebelet buang air besar, pikiran dan perasaannya akan terfokus pada BAB-nya, bagaimana caranya agar lekas BAB, sehingga tidak merasakan mules lagi, contoh lainnya ketika menegangkan, siswa yang dihadapannya ada guru yang akan mengumumkan kelulusan maka mereka akan tegang, selain tegang, siswa akan focus pada setiap kata yang diucapkan oleh guru tersebut, bahkan bisa dipastikan setiap kata yang diucapkan akan diperhatikan secara saksama. Itulah beberapa kondisi focus yang hampir setiap orang pernah merasakannya.
            Hal kedua yang disampaikan Aa Gym untuk menjadi catatan dalam khusyu atau focus yaitu, ketika sekalinya kita focus, justru malah salah focus. Apa maksudnya? Banyak bapak yang begitu giat bekerja bahkan sangat focus, namun justru bukan focus pada bekerja sebagai ibadah menafkahi istrinya, justru malah focus karena ada wanita lain, sehingga membuatnya ingin cepat ke kantor. Banyak siswa yang rajin ke masjid atau ke sekolah, secara lahiriah bisa dipandang sebagai seorang siswa yang rajin, namun sayang, justru kondisi rajinnya itu salah, karena di masjid atau disekolah tempatnya belajar itu ada wanita yang menjadi incarannya, inilah hal keduanya yang ketika posisi focus namun malah salah focus.

            Demikianlah beberapa pelajaran yang lenulis bisa share, mengenai pengalaman beberapa hari berada di lingkungan Daarut Tahiid Bandung (Aa Gym). Semoga menjadikan pembaca penasaran sehiingga berkeinginan menyempatkan diri ke DT, InsyaAllah suasananya menjadikan kita lebih semangat beribadah dan belajar karena Allah Swt. (Yandi Hidayatulloh)Seri Belajar dari Daarut Tauhiid
Fokus dan Salah Fokus
                                
            Subuh itu, Minggu 21 Juni 2015 suasana Subuh di lingkungan Pesantren Daarut Tauhiid sudah ramai oleh jamaah yang akan melaksanakan shalat subuh. Sungguh pemandangan yang berbeda sekali dengan lingkungan penulis temui sebelumnya. Bagaimana tidak, suasana subuh di tempat lain biasanya tidak ramai bahkan mungkin hanya beberapa orang jamaah, namun berbeda dengan keadaan di masjid Daarut Tauhiid. Masjid yang terdiri dari dua lantai sudah dipenuhi oleh jamaah, bahkan tidak sedikit jamaah yang tidak kebagian tempat untuk melaksanakan shalat subuh, sehingga harus melaksanakan shalat di dekat penitipan barang.
            Lantunan surat Al-Fatihah dan surat setelahnya begitu indah dan menentramkan siapa saja yang mengikuti shalat dengan khusyu. Bagaimana tidak, lantunan yang begitu indah ditambah hafalan yang sungguh luar biasa banyaknya menambah kekhusyuan jamaah yang mengikuti shalat subuh di masjid DT, Aa Gym tersebut.
            Seusai shalat subuh berjamaah, kemudian terdengar suara Aa Gym yang khas, dulu sering mendengarnya di acara televisi namun sekarang, dapat mendengar langsung, sekaligus melihat sosok orangnya, yang dulu terlihat di televisi atau melihat fotonya di beberapa buku karyanya. Aa Gym pun berdiri dengan tanpa menggunakan sorban seperti biasanya, begitu juga dengan peci pun tidak digunakan, menurut sumber yang penulis baca memang itulah Aa Gym tidak mau atribut selalu menempel di badannya, lebih ke arah fleksibel namun tetap mengikuti aturan.
            Aa Gym pun mengucapkan salam sebagai sebuh doa keselamatan dan kesejahteraan bagi siapa saja yang mendengarnya. Setelah pembukaan Aa Gym dalam kesempatan bada subuh tersebut berbicara soal khusyu, bagaimana khusyu atau bisa dikatakan juga dengan focus. Beliau mengatakan penyakit kita sebagai manusia yang pertama yaitu sulit untuk focus, kenapa sulit focus? Karena banyaknya persoalan yang kita hadapi dan begitu banyaknya angan-angan yang ada dalam diri manusia, yang berdampak pada kualitas kekhusyuan dalam shalat tidak ada, sekalinya ada sedikit. Khusyu atau focus lebih pada posisi tenang dan tertuju pada satu hal yang dianggap penting bahkan dibutuhkan.
            Aa Gym mengatakan, sebenarnya kita sebagai manusia mampu dan sudah pernah focus dalam beberapa bagian kehidupan. Mendengar itu semua sontak jamaah senang, sebab beliau menyatakan bahwa manusia sudah pernah focus, dalam keadaan yang bertanya-tanya seperti itu, Aa Gym tahu pertanyaan yang ada dalam hati jamaah, sehingga beliau melanjutkan ceramhanya. Kita pernah focus bahkan sering kali focus ketika dalam posisi yang membutuhkan dan menakutkan. Contoh orang yang kebelet buang air besar, pikiran dan perasaannya akan terfokus pada BAB-nya, bagaimana caranya agar lekas BAB, sehingga tidak merasakan mules lagi, contoh lainnya ketika menegangkan, siswa yang dihadapannya ada guru yang akan mengumumkan kelulusan maka mereka akan tegang, selain tegang, siswa akan focus pada setiap kata yang diucapkan oleh guru tersebut, bahkan bisa dipastikan setiap kata yang diucapkan akan diperhatikan secara saksama. Itulah beberapa kondisi focus yang hampir setiap orang pernah merasakannya.
            Hal kedua yang disampaikan Aa Gym untuk menjadi catatan dalam khusyu atau focus yaitu, ketika sekalinya kita focus, justru malah salah focus. Apa maksudnya? Banyak bapak yang begitu giat bekerja bahkan sangat focus, namun justru bukan focus pada bekerja sebagai ibadah menafkahi istrinya, justru malah focus karena ada wanita lain, sehingga membuatnya ingin cepat ke kantor. Banyak siswa yang rajin ke masjid atau ke sekolah, secara lahiriah bisa dipandang sebagai seorang siswa yang rajin, namun sayang, justru kondisi rajinnya itu salah, karena di masjid atau disekolah tempatnya belajar itu ada wanita yang menjadi incarannya, inilah hal keduanya yang ketika posisi focus namun malah salah focus.
            Demikianlah beberapa pelajaran yang lenulis bisa share, mengenai pengalaman beberapa hari berada di lingkungan Daarut Tahiid Bandung (Aa Gym). Semoga menjadikan pembaca penasaran sehiingga berkeinginan menyempatkan diri ke DT, InsyaAllah suasananya menjadikan kita lebih semangat beribadah dan belajar karena Allah Swt. 

Kamis, 11 Juni 2015

Manfaatkan Gelar Sarjana Kependidikan di SM3T

Manfaatkan Gelar Sarjana Kependidikan di SM3T

Sarjana kependidikan bisa melamar untuk program Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal (SM 3T) angkatan V. (Foto: dok. Okezone)
Sarjana kependidikan bisa melamar untuk program Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal (SM 3T) angkatan V. (Foto: dok. Okezone)
JAKARTA – Punya gelar sarjana kependidikan tapi masih menganggur? Daftar saja ke program Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (SM3T) Angkatan V 2015.
Pendaftaran dibuka pada 9 Maret hingga 7 Juni 2015 melalui laman www.seleksi.dikti.go.id. Pelamar bisa mendaftar di berbagai program studi yaitu:
- Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan;
- Pendidikan Sejarah;
- Pendidikan Ekonomi;
- Pendidikan Geografi;
- Pendidikan IPS;
- Pendidikan Sosiologi dan Antropologi;
- Pendidikan Bahasa Indonesia;
- Pendidikan Bahasa Inggris;
- Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi;
- Pendidikan Biologi;
- Pendidikan Matematika;
- Pendidikan Fisika;
- Pendidikan Kimia;
- Pendidikan IPA;
- Pendidikan Teknik Mesin;
- Pendidikan Teknik Otomotif;
- Pendidikan Teknik Elektro/Ketenagalistrikan;
- Pendidikan Teknik Elektronika;
- Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Tata Boga;
- Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Tata Busana;
- Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Tata Rias;
- Pendidikan Luar Biasa;
- Pendidikan Guru Sekolah Dasar;
- Pendidikan Guru Anak Usia Dini;
- Bimbingan dan Konseling;
- Pendidikan Seni Budaya (Drama, Tari, Musik); dan
- Pendidikan Seni Rupa.
Apa saja syaratnya?
Tentu kamu harus memiliki ijazah sarjana kependidikan yang lulus pada 2013, 2014, dan 2015. Usia maksimal adalah 27 tahun per 31 Desember 2015.
Saat mendaftar, siapkan dokumen berupa fotokopi KTP, ijazah, dan transkrip nilai yang dilegalisasi. Perlu diketahui, nilai IPK minimal yang harus dimiliki pendaftar adalah minimal 3,0.
Siapkan juga surat keterangan bebas narkoba dan surat keterangan berkelakuan baik. Pendaftar juga harus membuat dua surat pernyataan bermaterai yang menyatakan belum menikah dan bersedia tidak menikah selama mengikuti program SM3T dan PPG 2015, serta surat pernyataan belum pernah mengikuti SM3T pada tahun sebelumnya dan sanggup mengikuti PPG.
Hasil seleksi administrasi dan jadwal tes online diumumkan pada 10 Juni 2015. Sedangkan tes online digelar 20–21 Juni 2015.
Tahap berikutnya adalah pengumuman hasil tes seleksi dan undangan wawancara di Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) pada 27 Juni 2015. Sesi wawancara sendiri dijadwalkan pada 3–5 Juli 2015 di LPTK.
Jika diundang menjalani wawancara, bawa semua berkas persyaratan. Jika belum memiliki ijazah, maka bisa membawa surat keterangan lulus (SKL) yang ditandatangani dan/atau diketahui pembantu/wakil rektor bidang akademik. Ijazah asli juga wajib ditunjukkan saat wawancara.
Panitia seleksi akan memberi nilai tambah kepada peserta yang memiliki keahlian atau prestasi minimal juara III tingkat kabupaten/kota, termasuk di bidang olahraga dan seni. Guna mendapat nilai tambah ini, peserta harus menunjukkan sertifikat asli dan fotokopi tentang keahlian atau prestasi tersebut.
Nilai tambah juga akan diberikan kepada pelamar dengan pengalaman sebagai pengurus unit kegiatan mahasiswa (UKM) atau pengalaman organisasi lain. Bukti yang diajukan ketika wawancara adalah surat keputusan (SK) asli dan fotokopi.
Nantinya, peserta diberi kesempatan melakukan unjuk kemampuan (performa) sesuai bakat dan keterampilan yang dimiliki. Jadi, segera bersiap, ya!
(rfa)

34 Sarjana SM3T Terima SK CPNS

34 Sarjana SM3T Terima SK CPNS

34 Sarjana SM3T Terima SK CPNS
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setdakab Aceh Besar DR H Samsul Bahri MSi secara simbolis menyerahkan SK CPNS Formasi Khusus Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (SM-3T) yang akan bertugas di Aceh Besar bertempat di Aula Lantai II Setdakab Aceh Besar, Senin (8/6/2015). DOK/HUMAS PEMKAB ACEH BESAR 
* Diserahkan Asisten Perekonomian Setdakab Aceh Besar
JANTHO - Sebanyak 34 Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Formasi Khusus Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (SM3T) Tahun 2014 yang lulus untuk mengabdi di Kabupaten Aceh Besar, Senin (8/6) kemarin, menerima Surat Keputusan (SK) CPNS.
Penyerahan SK CPNS tersebut dilakukan Bupati Aceh Besar diwakili Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setdakab Aceh Besar Dr H Samsul Bahri MSi di Aula Lantai II Setdakab Aceh Besar. Hadir dalam kesempatan itu, Kepala BKPP Aceh Besar Drs Asnawi MSi dan Sekretaris Dinas Pendidikan Aceh Besar Ridwan SSos.
Samsul Bahri berharap kepada CPNS tersebut dapat bekerja dengan baik, tulus, dan mencurahkan pengabdian terbaik demi kemajuan pendidikan. “Penyerahan SK CPNS ini merupakan rahmat bagi Anda. Untuk itu, bekerjalah secara baik dan sungguh-sungguh untuk kemajuan anak bangsa,” harapnya.
Ke-34 CPNS Formasi Khusus SM3T tersebut akan bertugas di sejumlah kecamatan dalam wilayah Aceh Besar, seperti di Kecamatan Pulo Aceh, Seulimuem, dan Kecamatan Lhoong. Selain dari Aceh, para CPNS tersebut juga berasal dari beberapa provinsi di Indonesia seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Sementara kabupaten yang ditetapkan sebagai sasaran program SM3T adalah kabupaten yang telah memberikan respons terhadap Program Maju Bersama Mencerdaskan Indonesia. Di Aceh, kabupaten yang termasuk sasaran SM3T yaitu Kabupaten Simeulue, Aceh Singkil, Aceh Selatan, Aceh Timur, Aceh Barat, Aceh Besar, Gayo Lues, dan Pidie Jaya.
Program SM-3T adalah program pengabdian sarjana pendidikan untuk berpartisipasi dalam percepatan pembangunan pendidikan di daerah 3T. Tujuan program tersebut untuk membantu daerah 3T dalam mengatasi permasalahan pendidikan, terutama kekurangan tenaga pendidik, memberikan pengalaman pengabdian kepada sarjana pendidikan.
Sehingga terbentuk sikap profesional, cinta tanah air, bela negara, peduli, empati, terampil memecahkan masalah kependidikan, dan bertanggung jawab terhadap kemajuan bangsa, serta memiliki jiwa ketahanmalangan dalam mengembangkan pendidikan pada daerah-daerah tergolong 3T.
Selain itu, menyiapkan calon pendidik yang memiliki jiwa keterpanggilan untuk mengabdikan dirinya sebagai pendidik profesional pada daerah 3T dan mempersiapkan calon pendidik profesional sebelum mengikuti Program Pendidikan Profesi Guru (PPG).(saf/*)

Nasib Padamu Negeri sekarang ini

Guru Tidak Perlu Lagi Memikirkan Padamu Negeri
Guru Tidak Perlu Lagi Memikirkan Padamu Negeri
Bapak ibu tidak perlu lagi memikirkan padamu negeri, ke Dapodik saja.
Kini guru tak perlu direpotkan lagi akibat dualisme sistem pendataan pendidikan yang melibatkan guru yaitu Padamu Negeri dan Dapodik.Kementeri Pendidikan dan Kebudayaan menetapkan satu sistem pendataan pendidikan yaitu hanya Dapodik. Hal itu dikatakan Supriyatno, Kasubag Data dan Informasi, bagian Perencanaan dan Penganggaran, Sekretariat Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar.

“Bapak ibu tidak perlu lagi memikirkan padamu negeri, ke Dapodik saja. Saat ini kita sedang menyusun Permendikbud tentang Dapodik yang mengatur tentang tidak adanya sistem pendataan di lingkungan Kemendikbud selain Dapodik,” kata Supriyatno yang SekolahDasar.Net kutip dari dikdas.kemdikbud.go.id (08/06/15).

Menurut Supriyatno, akan terbit Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang mengatur tentang sistem pendataan di lingkungan kementeriannya. Dengan hanya satu sistem pendataan pendidikan akan sangat mempermudah kinerja sekolah yang merupakan ujung tombak penjaringan data pendidikan.

Seiring dengan telah terbitnya Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 11 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kemeterian Pendidikan dan Kebudayaan, Data Pokok Pendidikan Dasar (Dapodikdas) akan digabung dengan Data Pokok Pendidikan Menengah (Dapodikmen).

Baca juga: Kemdikbud Rilis Situs Layanan PADAMU NEGERI 

Padamu Negeri merupakan singkatan dari Pangkalan Data Penjaminan Mutu Pendidikan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sistem pendataan secara online yang diluncurkan 20 Mei 2013 ini dikelola oleh oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan - Penjaminan Mutu Pendidikan (BPSDMPK-PMP). [SekolahDasar.Net | 08/06/2015]

Sumber: http://www.sekolahdasar.net/2015/06/guru-tidak-perlu-lagi-memikirkan-padamu-negeri.html#ixzz3cl5CPJAY

Sudah Tahukah Kenaikan Gaji Pokok PNS Tahun 2015?

Inilah Tabel Kenaikan Gaji Pokok PNS Tahun 2015
tabel daftar gaji pokok baru PNS tahun 2015
Tabel daftar gaji pokok baru PNS tahun 2015.
Pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP) nomor 30 tahun 2015 yang berisi tentang peraturan gaji Pegawai Negeri Sipil (PNS). Meskipun saat ini belum mulai dibayarkan, tahun ini Pemerintah memastikan menaikan gaji pokok PNS sebesar 6 persen.

Baca juga: Tahun Ini Pemerintah Buka 134 Ribu Lowongan CPNS

Perubahan terakhir kenaikan gaji pokok PNS terjadi tahun lalu, yang diatur oleh PP nomor 34 tahun 2014. Dalam tabel daftar gaji pokon PNS terbaru sesuai PP nomor 30 tahun 2015, gaji pokok PNS dengan golongan terendah yaitu I/a menerima gaji pokok sebesar Rp 1.486.500.

Tahun 2015 ini untuk PNS dengan golongan II/a gaji pokok minimalnya adalah Rp 1.926.000. Sedangkan PNS golongan III/a masa kerja terendah mendapatkan gaji pokok sebesar Rp 2.456.700. Untuk Gaji pokok PNS golongan IV/a masa kerja terendah naik menjadi Rp 2.899.500.

PP yang mengatur tentang perubahan kenaikan gaji pokok PNS tahun 2015 yang terdapat tabel daftar gaji pokok baru PNS tahun 2015 untuk melihat besaran kenaikan gaji pokok PNS berdasarkan golongan dan masa kerja bisa didownload di tautan berikut ini:


Pemerintah tetap menaikan gaji PNS tanpa mempertimbangkan kinerja. Kenaikan gaji untuk PNS sebesar 6 persen ini adalah kenaikan rutin per tahun yang menyesuaikan dengan inflasi. Dalam rangka meningkatkan produktivitas serta kesejahteraan PNS. [SekolahDasar.Net | 10/06/2015]

Sumber: http://www.sekolahdasar.net/2015/06/inilah-tabel-kenaikan-gaji-pokok-pns-tahun-2015.html#ixzz3cl4YgH8m

13 Kelemahan Guru Dalam Mengajar & Solusinya

13 Kelemahan Guru Dalam Mengajar & Solusinya
Guru yang berkualitas akan menghasilkan siswa yang berkualitas pula.
Guru sebagai tokoh yang berperan besar di dalam sebuah ruang kelas, memiliki peran penting dalam menentukan kualitas pendidikan anak bangsa. Himbauan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan telah menyebutkan bahwa wajah masa depan bangsa ini berada di ruang-ruang kelas. Akan tetapi, hal itu bukan berarti bahwa tanggung jawab membentuk masa depan hanya berada di pundak pendidik dan tenaga kependidikan di institusi pendidikan. Tugas kita semualah yang turut berperan membantu para guru di seluruh Indonesia untuk bisa mengemban tugasnya dengan baik dan maksimal. 

Seluruh elemen bangsa hendaklah memiliki sikap peduli, untuk merasa memiliki atas problematika pendidikan agar bisa menjadi bagian dari ikhtiar untuk mencari solusi terhadap kendala-kendala yang sering ditemui oleh seorang guru ketika ia harus mengajar di depan murid-muridnya. Guru juga hanyalah manusia biasa, yang tidak luput dari kelemahan dan kesalahan ketika berada di depan peserta didiknya. Tiga belas kelemahan maupun kesalahan yang sering ditemui oleh guru dalam pembelajaran di kelas antara lain adalah:

(1) Dalam mengajar guru belum menyiapkan atau membuat sendiri perangkat pembelajarannya yang disebut dengan RPP. Sebelum mengajar sebaiknya seorang guru telah mempersiapkan bahan ajarnya dan merupakan hasil karyanya sendiri, sehingga ia tahu apa yang akan diberikan kepada siswa.

(2) Seringkali dalam mengajar guru tidak membawa media atau alat pembelajaran di kelas. Solusinya persiapkan media yang berhubungan dengan materi pembelajaran, biasanya dilakukan pada awal tahun ajaran baru. Media dapat diambil dari bahan-bahan bekas atau yang ada di sekitar lingkungan sekolah, atau rumah siswa.

(3) Guru jarang membawa siswa ke dunia nyata anak-anak. Hanya menjelaskan dan menjabarkan teori. Solusinya sering-seringlah membawa siswa melihat langsung objek pembelajaran yang sedang dipelajari agar dapat merasakan kejadian-kejadian penting, hal-hal penting dalam kehidupan mereka. Sehingga mereka selalu belajar dari lingkungan sekitar mereka.

(4) Guru jarang menggunakan metode mengajar yang menyenangkan. Solusinya kuasailah berbagai macam metode-metode dalam mengajar seperti : Contextual Teaching Learning, Quantum Teaching, Inquiry, project based learning dan lain-lain.

(5) Guru Jarang memadukan proses pembelajaran dengan pelajaran lain, apalagi yang menggunakan kurikulum 2006 (KTSP). Solusinya adalah gunakan metode pembelajaran yang menggunakan keterpaduan dan asah kemampuan untuk menghubung-hubungkan pelajaran dengan pelajaran lain. Sehingga manfaatnya dapat menambah wawasan dan ilmu anak secara optimal.

(6) Dalam mengajar guru jarang menanamkan unsur-unsur nilai, norma, etika kepada para siswa. Solusinya cobalah menggunakan pola pembelajaran holistik, yakni menerapkan pembelajaran secara menyeluruh dan terpadu kepada peserta didik dengan memasukkan unsur-unsur nilai spiritual dan emosional anak sehingga anak tumbuh menjadi manusia yang terampil, terdidik dan berkarakter.

(7) Guru kurang memperhatikan kemampuan awal siswa. Solusinya Guru sebaiknya mampu mengelompokkan siswa sesuai dengan kemampuannya, misalnya; posisi tempat duduk disesuaikan sedemikian rupa agar siswa nyaman. Pembagian kelompok kerja bagi siswa, lebih mengarah kepada pengembangan potensi siswa. Siswa yang terampil duduk di sebelah siswa yang pasif. Atau siswa yang suka bercerita diletakkan di sebelah siswa yang pendiam.

(8) Penggunaan sarana dan prasarana yang kurang tepat. Misalnya meja, kursi yang berat diberikan kepada siswa SD. Hal ini mempersulit guru dalam menerapkan metode belajar yang baik. Solusinya guru harus kreatif menyiasati hal ini, membawa siswa keluar ruangan agar siswa tidak jenuh berada di dalam kelas.

(9) Guru tidak menetapkan rules yang jelas dalam proses pembelajaran. Sehingga suasana kelas menjadi kurang kondusif. Solusinya segera tentukan suatu rules dalam mengajar akan lebih dapat mengarahkan siswa, sehingga siswa ikut belajar untuk disiplin, komitmen dan bertanggung jawab terhadap proses pembejaran di kelas.

(10) Guru tidak melakukan evaluasi. Setiap proses selalu harus diberi evaluasi, agar guru dapat mengetahui sejauh mana siswa mampu menyerap materi, nilai-nilai maupun norma-norma sehingga siswa tidak hanya pandai tetapi juga berkarakter. Susun jadwal kapan evaluasi akan dilakukan, sehingga proses pencapaian siswa dapat terukur dengan jelas.

(11) Guru jarang membaca buku dan referensi-referensi lain. Menyusun jadwal rutin berapa buku yang harus dibaca dalam 1 hari, 1 minggu untuk menambah wawasan adalah solusi yang tepat.

(12) Guru jarang melakukan penelitian dan menulis sebuah artikel atau karya tulis lainnya. Solusinya guru harus lebih banyak mengamati, menganalisa dan mengamati kejadian-kejadian di sekitarnya serta rajin mencari solusi dari setiap permasalahan yang ada & belajar untuk menuangkannya dalam suatu hasil karya tulis.

(13) Guru jarang berkomunikasi dengan siswa secara lebih dekat. Berkunjung ke rumah siswa yang sedang membutuhkan perhatian terutama kepada siswa yang bermasalah di sekolah, barangkali perlu diterapkan sehingga terjalin komunikasi terbuka antara guru dengan siswanya, sehingga guru bisa memahami karakteristik siswa dan siswapun mau terbuka kepada gurunya.

Demikianlah 13 kelemahan yang sering dijumpai oleh para guru, jika masih ada dalam diri seorang guru 13 kelemahan tersebut, barangkali bisa diminimalisir, asalkan kita tahu bagaimana mencari solusi dan jalan keluarnya, sehingga guru yang berkualitas akan menghasilkan siswa yang berkualitas pula.

*) Ditulis oleh Delta Nia, S.Pd, M.Pd, Professional teacher. Concern for education quality. [SekolahDasar.Net | 05/06/2015]

Sumber: http://www.sekolahdasar.net/2015/06/13-kelemahan-guru-dalam-mengajar-dan-solusinya.html#ixzz3cl2n1vEU

Kamis, 04 Juni 2015

Tak Mau Melanggar UU, Sertifikasi Guru Dipercepat

Tak Mau Melanggar UU, Sertifikasi Guru Dipercepat
Kemendikbud akan mempercepat sertifikasi guru.
Tidak mau melanggar Undang-undang (UU) tentang Guru dan Dosen, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan mempercepat sertifikasi guru. Sampai saat ini masih ada sekitar 7.000 guru di Indonesia untuk jenjang SD sampai SMA yang belum disertifikasi.

Sesuai dengan UU Nomor 14/2005 tentang Guru dan Dosen, sertifikasi guru sudah harus selesai akhir Desember 2015. Menurut Kepala Bagian Peraturan Perundang-undangan Biro Hukum pada Kemendikbud, Khalid Fathoni, jika pihaknya tidak mampu melaksanakan amanah tersebut, maka Kemendikbud dianggap melanggar peraturan perundangan tersebut.

Baca juga: Desember 2015 Seluruh Guru Harus Sudah Sertifikasi

"Kami sedang bahas bagaimana teknis percepatan (sertifikasi guru). Karena kalau tidak nanti kita sama-sama melanggar UU," kata Khalid yang SekolahDasar.Net kutip dari Koran Sindo (31/05/15).

Jika Kemendikbud menggunakan proses sertifikasi formal masih melalui lembaga pendidik tenaga kependidikan (LPTK), maka kemungkinan besar amanah UU tersebut tidak akan tercapai. Oleh karena itu, ada rencana percepatan dengan melihat dedikasi guru. 

Kholid mencontohkan, seorang guru yang sudah mengikuti tes sertifikasi berkali-kali namun tidak lulus. Maka akan dilihat rekam jejaknya seperti apa. Jika dedikasinya bagus, maka guru tersebut berhak mendapat sertifikat pendidik. 

Namun, jika memang guru tersebut masih harus mengikuti pelatihan, maka masa pelatihan untuk mendapat sertifikat pendidik itu diperpendek karena sisa waktu pelatihan sudah tergantikan dengan dedikasinya semasa guru mengajar.

Alternatif lain Kemendikbud akan mengajukan revisi atas UU Nomor 14/2005 tentang Guru dan Dosen tersebut khususnya tentang sertifikasi guru. Jika seandainya sampai Desember nanti masih ada guru yang belum tersertifikasi.

"Memang harus semua guru disertifikasi tahun ini. Kalau tidak kita akan merevisi UU atau alternatifnya Perppu atau apa. Tetapi semua perubahan kebijakan itu masih sedang kita bahas," kata Khalid. [SekolahDasar.Net | 31/05/2015]

Sumber: http://www.sekolahdasar.net/2015/05/tak-mau-melanggar-uu-sertifikasi-guru-dpercepat.html#ixzz3cALBVaQD

Harap kita tahu : Inikah Sanksi Bagi Guru yang Belum Sertifikasi?

Inikah Sanksi Bagi Guru yang Belum Sertifikasi?
Status gurunya harus dicabut dan diturunkan menjadi tenaga kependidikan saja.
Undang-undang (UU) Nomor 14/2005 tentang Guru dan Dosen mengamanatkan sertifikasi guru sudah harus selesai akhir Desember ini. Berdasarkan data dari Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), saat ini ada 1,6 juta guru dari total 3 juta guru yang belum mendapat sertifikat pendidik. Jika sampai waktu yang telah ditetapkan guru belum juga tersertifikasi mereka terancam tidak boleh mengajar.

Baca juga: Jutaan Guru Terancam Tidak Boleh Mengajar 

Seperti yang SekolahDasar.Net kutip dari Sindonews (01/06/15), Kepala Bagian Peraturan Perundang-undangan Biro Hukum pada Kementerian Kebudayaan dan Pendidikan Dasar Menengah, Khalid Fathoni mengatakan jika guru belum tersertifikasi, maka sanksinya status gurunya harus dicabut dan diturunkan menjadi tenaga kependidikan saja. Tenaga kependidikan itu misalnya kepala tata usaha, pustakawan atau laboran.

Guru yang belum tersertifikasi juga akan kehilangan hak profesionalitasnya. Itu berarti, guru tersebut masih bisa mengajar tetapi haknya sebagai guru sebagaimana diatur dalam UU misalnya mendapat tunjangan profesi tidak akan diberikan lagi kepadanya. Bahkan bisa diterjemahkan guru itu sudah tidak layak menjadi guru.

Jika proses sertifikasi sesuai aturan formal melalui Lembaga Pendidik Tenaga Kependidikan (LPTK) tidak akan selesai akhir tahun ini, itu berarti melanggar UU. Agar tidak dianggap melanggar peraturan perundangan tersebut, Kemendibud akan mempercepat sertifikasi guru. Alternatif lainnya dengan mengajukan revisi atas UU Nomor 14/2005 tentang Guru dan Dosen tersebut khususnya tentang sertifikasi guru.

Sertifikasi guru telah dimulai sejak tahun 2007 hanya bagi guru PNS dan guru Non PNS yang mengajar di sekolah swasta. Sertifikasi guru dilakukan melalui beberapa pola, yaitu Pemberian Sertifikat Pendidik langsung (PSPL), Penilaian Portofolio (PF), Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) dan Pendidikan Profesi Guru (PPG).

Mulai tahun 2011 pemberian sertifikasi guru diarahkan melalui jalur PLPG yaitu sertifikasi guru yang ditempuh selama 90 jam atau sekitar 9 hari. Mulai tahun 2015 jika sesuai aturan formal, untuk mendapatkan sertifikat pendidik, guru harus mengikuti PPG. Guru mengikuti program yang dilaksanakan oleh LPTK ini selama 1 tahun. [SekolahDasar.Net | 01/06/2015]

Sumber: http://www.sekolahdasar.net

Rabu, 03 Juni 2015

Cara dan Tips Menjadi Guru Garis Depan d Indonesia

Panduan atau cara Daftar menjadi Guru Garis Depan, GGD adalah program sinergis antara Kemristekdikti, Kemdikbud, dan KemenPANRB yang mengapresiasi para sarjana yang akan berkarier sebagai PNS guru di garis depan Nusantara. Cikal bakal program ini bermula dari tahun 2011 saat Direktorat Pendidik dan Tenaga Kependidkan Direkorat Jenderal Pendidikan Tinggi menciptakan mekanisme pengawalan guru profesional melalui Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (SM-3T).
Tanggung jawab mengawal guru berada pada lapisan Pendidikan Tinggi, terutama dari kampus berlabel Lembaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan atau LPTK. Ke depan, Kemristekdikti akan tetap terus mempersiapkan calon-calon guru untuk kebutuhan hari mendatang, melalui reformasi LPTK. Ikhtiar ini dimulai dari proses penerimaan calon mahasiswa ilmu keguruan, revitalisasi kurikulum, dan program pendidikan guru berasrama

Angkatan yang pertama, yang akan kita berangkatkan sebanyak 798 guru (Pidato Presiden Jokowi pada laman setkab). Kenapa harus ada dan dilakukan program ini? Kita tahu semuanya, negara kita ada lebih dari 17 ribu pulau. Pulau besar, sedang, maupun kecil. Kita juga mempunyai daerah-daerah yang terpencil, daerah-daerah perbatasan, kabupaten-kabupaten yang memerlukan pendidikan, pendidik, guru, daerah, ke Dompu, ke Merauke, perbatasan di Entikong, di Pulau Sebatik.

Memang daerah-daerah tadi memerlukan guru, pendidik untuk anak-anak kita. Ini adalah angkatan pertama, dan akan kita lihat perkembangan selanjutnya. Apabila kebutuhan itu memang sangat diperlukan, dan saya melihat sangat diperlukan, akan disusul dengan angkatan yang berikutnya. Angkatan kedua, ketiga, keempat, dan selanjutnya.

Guru Garis Depan (GGD) merupakan istilah bagi para guru yang akan ditempatkan di daerah 3T (terdepan,terluar dan terpencil). Program GGD baru saja dilauncingkan oleh Menteri Anies Baswedan pada akhir minggu bulan Mei 2015 lalu. Mereka para Guru Garis Depan (GGD)
Guru yang dikirim melalui program Guru Garis Depan (GGD) ini siap mengajar dan ditempatkan dimanapun. Mereka adalah guru permanen dengan status PNS, bukan lagi sebagai guru kontrak sesaat mereka mengikuti program SM-3T. 
Presiden dalam pidato pelepasan GGD berjanji akan memberikan tunjangan fungsional dan asuransi untuk Guru Garis Depan (GGD) dikutp dari laman setkab.ri.
Baca Juga Syarat Daerah bagi Guru Penerima Tunjangan Khusus

Jadi Guru Garis Depan memang tidak lah mudah banyak proses yang harus dilewati tak hanya cukup dengan pengabdian walau sejatinya ada Penghargaan Bagi Guru Dedikasi Pengabdian diwilayah 3T
Lihat gambar berikut alur atau Pola Pendaftaran Guru Garis Depan.
Cara Pendaftaran Program Guru Garis Depan (GGD)
 1. Harus Lulusan dari LPTK
 2. Mengikuti Seleksi Program SM-3T (administrasi, tes online, wawancara, prakondisi)
 3. Pengabdian selama 1 tahun di daerah 3T (pedalaman Indonesia) (2,5jt/bulan)
 4. Mengikuti program PPG Pasca SM-3T berasrama selama 1 tahun (beasiswa)dan uang saku 750.000 ribu/bulan)
 5. Tes UTL dan UTN (mendapat sertifikat pendidik)
  6. Tes CPNS formasi khusus SM-3T (memilih formasi umum juga boleh)
 Dinobatkan sebagai Guru Garis Depan/GGD (berstatus PNS, sertifikasi, mendapat tunjangan fungsional, dan asuransi) dan gaji 8 Juta per bulan nya

Bapak/Ibu sekalian berminat?

Dan terakhir, marilah kita wujudkan pemerataan pendidikan di seluruh tanah air, dari Sabang-Merauke, dari Miangas-Rote. Selamat bekerja, selamat berjuang untuk seluruh GGD. Dan di pundak kitalah anak-anak bangsa ini bergantung pendidikannya.


Sumber Dari: http://kkgjaro.blogspot.com/2015

Selasa, 02 Juni 2015

Mengajarkan Menulis pada Anak Didik

Mengajarkan Menulis pada Anak Didik

            Keseharian manusia tidak akan terlepas dari kegiatan menulis. Sebab menulis merupakan keterampilan ada dalam kehidupan dan harus dilatih, baik secara teknis penggunaan alat menulis, maupun cara menyusun kata demi kata menjadi kalimat dan paragraph.
            Belakangan ini teknologi semakin canggih, menulis bukan sekadar di atas kertas, namun kini menulis bisa dilakukan di handphone, computer, tablet dan teknologi lainnya. Semua teknologi tersebut membuat kegiatan menulis jauh menjadi lebih ringan, terlebih bagi kalangan muda yang memang sangat mudah mencerna hal baru dibandingkan dengan orang tua. Namun, tetap saja intisarinya bukan saja penggunaan teknologinya, melainkan yang jauh harus diperhatikan adalah penyusunan kata demi kata menjadi kalimat dan paragraph.

            Bagaimana mengajarkan menulis pada anak didik?
            Berbicara anak didik kita akan langsung berpikiran perihal siswa yang belajar di sekolah. Ada usia SD, SMP dan SMA/sederajat. Seorang anak merupakan imitator ulung. Sudah dipastikan anak akan menjadi sosok peniru yang handal, anak akan menirukan apa yang dilihat dan didengarnya dari orang dewasa, baik orang tuanya maupun orang yang lebih dewasa di lingkungannya.
            Berkenaan dengan hal tersebut, maka hal dasar yang dapat guru ajarkan kepada anak didiknya adalah jadilah sosok guru yang rajin menulis sebuah karya, baik karya sastra maupun karya yang lainnya. Sehingga anak didiknya akan merasakan kebanggaannya terhadap sosok guru tersebut. Perlihatkan karya tulis guru tersebut kepada siswa, terlebih bila dimuat disebuah majalah atau surat kabar lainnya, bukan maksud menyombongkan diri guru tersebut namun guna memotivasi, jelaskan bagaimana tulisan tersebut mampu di muat di surat kabar. Anak didik akan merasakan bangga dan dalam benaknya akan terbersit, “saya harus mampu seperti guru saya.”
            Semuahanya harus perlahan, terlebih jika yang diajarkan tersebut bukan hafalan melainkan keterampilan, Keterampilan tidak dikuasai secara langsung, melainkan harus dilakukan beberapa kali dengan cara latihan. Berbicara latihan menulis, maka guru bisa memberikan sebuah trik agar anak didik menyukai tulis-menulis, dinataranya dalam satu kelas guru menyediakan satu buku, kemudian secara bergantian setiap siswa menuliskan kata mutiara yang ada dipikiran siswa, baik yang mereka lihat dan dengar sebelumnya maupun kata mutiara yang dibuat oleh siswa tersebut secara langsung. Lakukan itu semua secara rutin, untuk pertama-tama, lakukan seminggu dua kali setelah bulan kedua, berikan intensitas menulis kata mutiara yang lebih padat, semisal 3 kali seminggu. Ketika siswa merasa bosan, berikan motivasi atau ceritakan mengenai biografi penulis terkenal seperti Andrea Hirata, Habiburrahman, Asma Nadia dan lainnya, sehingga motivasi siswa bangkit kembali.
            Guru jangan pesimis ketika kemampuan siswa lambat meningkatnya, sebab yang namanya keterampilan bukan hal yang sebentar namun perlu jangka waktu yang panjang. Kelak ketika anak didik berada di jenjang pendidikan yang lebih tinggi maka kemampuan menulisnya akan terasah dan sudah memiliki karakter dan ciri khas.
            Tidak ada pembelajaran yang percuma, ketika diajarkan dengan hati.