Senin, 31 Agustus 2015

Peningkatan Minat Baca Siswa dengan Peningkatan Kualitas Perpustakaan

Dibandingkan dengan negara di kawasan ASEAN lainnya, minat baca siswa di Indonesia cukup rendah. Hal tersebut berbeda dengan  Singapura, Brunei Darussalam, Malaysia dan lainnya. Banyak factor yang menyebabkan minat baca siswa di Indonesia rendah, salah satunya kurangnya buku yang membuat siswa tertarik membaca, seperti buku yang sama setiap tahunnya di perpustakaan, baik perpustakaan sekolah maupun perpustakaan daerah kabupaten/kotanya.

            Bagaimana cara menjadikan perpustakaan layaknya kantin sekolah?
            Tentu bukan pekerjaan mudah ketika pihak sekolah ingin “menyulap” perpustakaan layaknya kantin yang setiap harinya dikunjungi siswa, bahkan setiap istirahatnya selalu ada siswa yang membeli makanan. Satu hal yang menjadi pemikiran kita, yakni bagaimana caranya agar siswa ke perpustakaan menjadi kebutuhan, layaknya makanan yang setiap siswa lapar langsung datang ke kantin dan membelinya, berapapun harganya.
            Sudahkah siswa kita tahu fungsi dari perpustakaan, selain dari tumpukan buku mata pelajaran? Rasanya perlu kita kenalkan fungsi perpustakaan yang sangat penting, di antaranya, fungsi Prevasi, yakni menyimpan dan menjaga kelestarian produk ilmu dan budaya di lingkungan sekolah serta mengumpulkan dan menyimpan bahan lain, fungsi Informasi, yaitu menjamin lingkungannya terinformasikan dengan biak, terutama hal yang berkaitan dengan pendidikan pembelajaran, ilmu, agama, dan kehidupan sehari-hari, fungsi Pendidikan, yaitu ikut melaksanakan pendidikan baik untuk siswa di sekolah maupun untuk pihak lain di dalam dan di sekitar sekolah, fungsi Dakwah, yaitu menampilkan perpustakaan sekolah sebagai suatu unit kerja yang berada di lingkungan sekolah  yang mampu menarik lingkungannya baik peserta didik, pendidik, orang tua siswa dan masyarakat, fungsi Penelitian, fungsi budaya dan fungsi rekreasi.
            Beberapa langkah untuk meningkatkan minat baca siswa agar membaca dan meminjam buku perpustakaan yaitu ;
1.      Pembenahan ruang perpustakaan, tidak ada salahnya konsep lesehan di rumah makan diterapkan di perpustakaan, sehingga menyebabkan siswa merasa nyaman dan betah.
2.      Pembinaan koleksi perpustakaan  yang terdiri dari buku pelajaran pokok, buku pelajaran pelengkap, buku bacaan, buku fiksi (novel, cerpen, cerbung, puisi) dan buku sumber lainnya.
3.      Tenaga pengelola perpustakaan sekolah (pustakawan), pustakawan harus mampu menjadikan koleksian buku dan ruangan layaknya rumah makan yang nyaman dan mengasyikan.
Simpulannya, ada banyak cara untuk mensiasati agar siswa rajin ke perpustakaan, selama ada kemauan untuk menjadikan kualitas perpustakaan lebih baik, maka selama itu juga harapan masih ada.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar