Senin, 01 Agustus 2016

Apa Makna yang terkandung pada Lagu Keroncong Kemayoran?

Apa Makna yang terkandung pada Lagu Keroncong Kemayoran?

Lagu Keroncong kemayoran adalah lagu yang berasal dari daerah Jakarta/Betawi. Pada mulanya penduduk Kampung Kemayoran adalah orang Betawi. Kedatangan Belanda ke Jakarta sebagai bangsa penjajah banyak membutuhkan tenaga dari luar untuk diladikan pekerja dalam pembuatan jalan, parit-parit maupun untuk menjadikan milisi (wajib militer) dalam menghadapi Sultan Hasanudin dari Banten dan Sultan Agung dari Mataram.

Lirik Lagu Keroncong Kemayoran

Berikut ini adalah lirik lagu keroncong kemayoran dan artinya yang dapat saya tulis :

La la la la la la la laaa
Laju laju perahu laju
Jiwa manis indung di sayang
La la la la la la la la laaa
Laju sekali laju sekali ke Surabaya

Belenong di pinggir kali
Dengan Keroncong senang sekali

La la la la la la la laaa
Boleh lupa kain dan baju
Jiwa manis indung di sayang
La la la la la la la la laaa
Janganlah lupa janganlah lupa kepada saya

Keladi dalam almari
Yang baik budi yang saya cari

La la la la la la la laaa
Boleh lupa kain dan baju
Jiwa manis indung di sayang
La la la la la la la la laaa
Janganlah lupa janganlah lupa kepada saya


Merpati terbang melayang
Cinta sejati slalu terbayang
Kedondong di atas peti
Ini keroncong mohon berhenti
Semogalah semua senang di hati

Makna dari Lagu Keroncong Kemayoran

Makna yang tersirat pada lagu keroncong kemayoran ini Menurut saya Akar keroncong berasal dari sejenis musik Portugis yang dikenal sebagai fado yang diperkenalkan oleh para pelaut danbudak kapal niaga bangsa itu sejak abad ke-16 ke Nusantara. Dari daratan India (Goa) masuklah musik ini pertama kali di Malaka dan kemudian dimainkan oleh para budak dari Maluku. 

Melemahnya pengaruh Portugis pada abad ke-17 di Nusantara tidak dengan serta-merta berarti hilang pula musik ini. Bentuk awal musik ini disebut moresco (sebuah tarian asal Spanyol, seperti polka agak lamban ritmenya), di mana salah satu lagu oleh Kusbini disusun kembali kini dikenal dengan nama Kr. Muritsku, yang diiringi oleh alat musik dawai. 

Musik keroncong yang berasal dari Tugu disebut keroncong Tugu. Dalam perkembangannya, masuk sejumlah unsur tradisional Nusantara, seperti penggunaan serulingserta beberapa komponen gamelan. Pada sekitar abad ke-19 bentuk musik campuran ini sudah populer di banyak tempat di Nusantara, bahkan hingga ke Semenanjung Malaya. 

Masa keemasan ini berlanjut hingga sekitar tahun 1960-an, dan kemudian meredup akibat masuknya gelombang musik populer (musik rock yang berkembang sejak 1950, dan berjayanya grup musik Beatles dan sejenisnya sejak tahun 1961 hingga sekarang). Meskipun demikian, musik keroncong masih tetap dimainkan dan dinikmati oleh berbagai lapisan masyarakat di Indonesia dan Malaysia hingga sekarang.

Lihat juga Lirik dan terjemahan lagu lainnya :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar