Seri Pelajaran di Daarut Tahuiid
3 Sa, Tanda Akhlak Baik kepada Sesama
Bagian ini, merupakan pelajaran di hari kedua penulis berada di Daarut Tauhiid, tepatnya Senin 22 Juni 2015. Seperti biasa KH.Abdullah Gymnastiar atau yang lebih akrab di sapa Aa Gym menyempatkan diri shalat subuh berjamaah di masjid Daarut Tauhiid, disela kesibukannya. Itu sudah menjadi komitmen beliau bahwa setiap subuh akan selalu menyempatkan diri berjamaah dan menyampaikan ceramahnya di Daarut Tauhid.
Bada melaksanakan shalat subuh, seperti biasa Aa Gym mempersilahkan jamaah untuk memantapkan dzikir dan doa kepada Allah Swt., sebelum ceramah disampaikan. Saat yang ditunggu jamaah akhirnya tiba, kali ini Aa Gym duduk ditempat yang sudah disediakan oleh pengurus masjid. Suaranya yang khas mampu menghipnotis jamaah yang sebelumnya kurang tenang menjadi tenang, terlebih dihari itu banyak santri pesantren kilat dari berbagai wilayah yang berjumlah 700 santri, yang diselenggarakan kurang lebih selama seminggu.
Ucapan salam yang dilantunkan dengan suaranya yang khas menambah khidmat jamaah yang mendengarkan. Ceramah subuh kali ini beliau menyampaikan perihal orang yang mulia di sisi Allah Swt., adalah orang yang paling bertakwa, bukan yang banyak harta semata. Berbicara soal takwa beliau mengatakan, takwa memiliki buah, yakni akhlak yang baik. Belum dikatakan takwa yang sebenarnya ketika seseorang banyak ilmunya namun belum takut pada Allah dan belum mampu berakhlak khulkarimah, sebab akhlak adalah buah manis dari ketakwaan kepada Sang Pencipta. Orang yang berakhlak tidak akan menyakiti orang lain, keberadaannya sangat diharapkan oleh orang lain, bukan justru dikutuk oleh orang lain.
Beliau menyampaikan rumus yang begitu sederhana namun berbobot, yakni rumus 3 Sa. Apa dan bagaimana 3 Sa itu, dan seperti apa dampak dari pengaplikasian 3 Sa dalam kehidupan sehari-hari.
Apa saja 3 sa tersebut?
Sa yang pertama, yakni “Saya aman bagimu.” Kalimat tersebut sangat sederhana sekali, namun ketika kita memikirkannya kembali sungguh memiliki dampak yang luar biasa, bagaimana tidak? Tidak sedikit kedatangan seseorang ke suatu perkumpulan justru malah membuat acara berantakan, tidak aman, dan yang lebih parah merugikan banyak pihak. Melalui sa yang pertama ini setiap diri mengupayakan kehadirannya tidak membahayakan orang lain justru harus membuat orang lain aman dari hal yang kurang baik dari diri kita.
Sa yang kedua yakni “Saya menyenangkan bagimu”. Kalimat ini lebih tinggi nilainya dibandingkan dengan kalimat pertama. Sa kedua tidak sekadar menjadikan orang lain aman, namun harus merasa senang dengan kehadiran kita. Seperti kedatangan kita menjadi semangat, solusi bagi mereka, bukan justru sebaliknya, kehadiran kita malah menyengsarakan orang lain yang kita temui.
Sa yang ketiga, yakni “Saya bermanfaat bagimu.” Kalimat ketiga ini sungguh luar biasa, kehadirannya bukan sekadar menyenangkan orang lain, namun mampu menjadi manfaat bagi orang lain yang ditemui. Bagaimana tidak ditengah kebingungan seseorang mengenai persoalan hidupnya orang yang bermanfaat bagi orang lain akan memberikan bantuan dan solusi terhadap kebingungannya. Sebagik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia lainnya.
Semoga 3 Sa ini bermanfaat bagi para pembaca, sebagai oleh-oleh pengalaman selama berada di Daarut Tauhiid. Terimakasih Aa Gym, semoga ilmunya selalu bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar