Seri Belajar dari Daarut Tauhiid
Fokus dan Salah Fokus
Subuh itu, Minggu 21 Juni 2015 suasana Subuh di lingkungan Pesantren Daarut Tauhiid sudah ramai oleh jamaah yang akan melaksanakan shalat subuh. Sungguh pemandangan yang berbeda sekali dengan lingkungan penulis temui sebelumnya. Bagaimana tidak, suasana subuh di tempat lain biasanya tidak ramai bahkan mungkin hanya beberapa orang jamaah, namun berbeda dengan keadaan di masjid Daarut Tauhiid. Masjid yang terdiri dari dua lantai sudah dipenuhi oleh jamaah, bahkan tidak sedikit jamaah yang tidak kebagian tempat untuk melaksanakan shalat subuh, sehingga harus melaksanakan shalat di dekat penitipan barang.
Lantunan surat Al-Fatihah dan surat setelahnya begitu indah dan menentramkan siapa saja yang mengikuti shalat dengan khusyu. Bagaimana tidak, lantunan yang begitu indah ditambah hafalan yang sungguh luar biasa banyaknya menambah kekhusyuan jamaah yang mengikuti shalat subuh di masjid DT, Aa Gym tersebut.
Seusai shalat subuh berjamaah, kemudian terdengar suara Aa Gym yang khas, dulu sering mendengarnya di acara televisi namun sekarang, dapat mendengar langsung, sekaligus melihat sosok orangnya, yang dulu terlihat di televisi atau melihat fotonya di beberapa buku karyanya. Aa Gym pun berdiri dengan tanpa menggunakan sorban seperti biasanya, begitu juga dengan peci pun tidak digunakan, menurut sumber yang penulis baca memang itulah Aa Gym tidak mau atribut selalu menempel di badannya, lebih ke arah fleksibel namun tetap mengikuti aturan.
Aa Gym pun mengucapkan salam sebagai sebuh doa keselamatan dan kesejahteraan bagi siapa saja yang mendengarnya. Setelah pembukaan Aa Gym dalam kesempatan bada subuh tersebut berbicara soal khusyu, bagaimana khusyu atau bisa dikatakan juga dengan focus. Beliau mengatakan penyakit kita sebagai manusia yang pertama yaitu sulit untuk focus, kenapa sulit focus? Karena banyaknya persoalan yang kita hadapi dan begitu banyaknya angan-angan yang ada dalam diri manusia, yang berdampak pada kualitas kekhusyuan dalam shalat tidak ada, sekalinya ada sedikit. Khusyu atau focus lebih pada posisi tenang dan tertuju pada satu hal yang dianggap penting bahkan dibutuhkan.
Aa Gym mengatakan, sebenarnya kita sebagai manusia mampu dan sudah pernah focus dalam beberapa bagian kehidupan. Mendengar itu semua sontak jamaah senang, sebab beliau menyatakan bahwa manusia sudah pernah focus, dalam keadaan yang bertanya-tanya seperti itu, Aa Gym tahu pertanyaan yang ada dalam hati jamaah, sehingga beliau melanjutkan ceramhanya. Kita pernah focus bahkan sering kali focus ketika dalam posisi yang membutuhkan dan menakutkan. Contoh orang yang kebelet buang air besar, pikiran dan perasaannya akan terfokus pada BAB-nya, bagaimana caranya agar lekas BAB, sehingga tidak merasakan mules lagi, contoh lainnya ketika menegangkan, siswa yang dihadapannya ada guru yang akan mengumumkan kelulusan maka mereka akan tegang, selain tegang, siswa akan focus pada setiap kata yang diucapkan oleh guru tersebut, bahkan bisa dipastikan setiap kata yang diucapkan akan diperhatikan secara saksama. Itulah beberapa kondisi focus yang hampir setiap orang pernah merasakannya.
Hal kedua yang disampaikan Aa Gym untuk menjadi catatan dalam khusyu atau focus yaitu, ketika sekalinya kita focus, justru malah salah focus. Apa maksudnya? Banyak bapak yang begitu giat bekerja bahkan sangat focus, namun justru bukan focus pada bekerja sebagai ibadah menafkahi istrinya, justru malah focus karena ada wanita lain, sehingga membuatnya ingin cepat ke kantor. Banyak siswa yang rajin ke masjid atau ke sekolah, secara lahiriah bisa dipandang sebagai seorang siswa yang rajin, namun sayang, justru kondisi rajinnya itu salah, karena di masjid atau disekolah tempatnya belajar itu ada wanita yang menjadi incarannya, inilah hal keduanya yang ketika posisi focus namun malah salah focus.
Demikianlah beberapa pelajaran yang lenulis bisa share, mengenai pengalaman beberapa hari berada di lingkungan Daarut Tahiid Bandung (Aa Gym). Semoga menjadikan pembaca penasaran sehiingga berkeinginan menyempatkan diri ke DT, InsyaAllah suasananya menjadikan kita lebih semangat beribadah dan belajar karena Allah Swt. (Yandi Hidayatulloh)Seri Belajar dari Daarut Tauhiid
Fokus dan Salah Fokus
Subuh itu, Minggu 21 Juni 2015 suasana Subuh di lingkungan Pesantren Daarut Tauhiid sudah ramai oleh jamaah yang akan melaksanakan shalat subuh. Sungguh pemandangan yang berbeda sekali dengan lingkungan penulis temui sebelumnya. Bagaimana tidak, suasana subuh di tempat lain biasanya tidak ramai bahkan mungkin hanya beberapa orang jamaah, namun berbeda dengan keadaan di masjid Daarut Tauhiid. Masjid yang terdiri dari dua lantai sudah dipenuhi oleh jamaah, bahkan tidak sedikit jamaah yang tidak kebagian tempat untuk melaksanakan shalat subuh, sehingga harus melaksanakan shalat di dekat penitipan barang.
Lantunan surat Al-Fatihah dan surat setelahnya begitu indah dan menentramkan siapa saja yang mengikuti shalat dengan khusyu. Bagaimana tidak, lantunan yang begitu indah ditambah hafalan yang sungguh luar biasa banyaknya menambah kekhusyuan jamaah yang mengikuti shalat subuh di masjid DT, Aa Gym tersebut.
Seusai shalat subuh berjamaah, kemudian terdengar suara Aa Gym yang khas, dulu sering mendengarnya di acara televisi namun sekarang, dapat mendengar langsung, sekaligus melihat sosok orangnya, yang dulu terlihat di televisi atau melihat fotonya di beberapa buku karyanya. Aa Gym pun berdiri dengan tanpa menggunakan sorban seperti biasanya, begitu juga dengan peci pun tidak digunakan, menurut sumber yang penulis baca memang itulah Aa Gym tidak mau atribut selalu menempel di badannya, lebih ke arah fleksibel namun tetap mengikuti aturan.
Aa Gym pun mengucapkan salam sebagai sebuh doa keselamatan dan kesejahteraan bagi siapa saja yang mendengarnya. Setelah pembukaan Aa Gym dalam kesempatan bada subuh tersebut berbicara soal khusyu, bagaimana khusyu atau bisa dikatakan juga dengan focus. Beliau mengatakan penyakit kita sebagai manusia yang pertama yaitu sulit untuk focus, kenapa sulit focus? Karena banyaknya persoalan yang kita hadapi dan begitu banyaknya angan-angan yang ada dalam diri manusia, yang berdampak pada kualitas kekhusyuan dalam shalat tidak ada, sekalinya ada sedikit. Khusyu atau focus lebih pada posisi tenang dan tertuju pada satu hal yang dianggap penting bahkan dibutuhkan.
Aa Gym mengatakan, sebenarnya kita sebagai manusia mampu dan sudah pernah focus dalam beberapa bagian kehidupan. Mendengar itu semua sontak jamaah senang, sebab beliau menyatakan bahwa manusia sudah pernah focus, dalam keadaan yang bertanya-tanya seperti itu, Aa Gym tahu pertanyaan yang ada dalam hati jamaah, sehingga beliau melanjutkan ceramhanya. Kita pernah focus bahkan sering kali focus ketika dalam posisi yang membutuhkan dan menakutkan. Contoh orang yang kebelet buang air besar, pikiran dan perasaannya akan terfokus pada BAB-nya, bagaimana caranya agar lekas BAB, sehingga tidak merasakan mules lagi, contoh lainnya ketika menegangkan, siswa yang dihadapannya ada guru yang akan mengumumkan kelulusan maka mereka akan tegang, selain tegang, siswa akan focus pada setiap kata yang diucapkan oleh guru tersebut, bahkan bisa dipastikan setiap kata yang diucapkan akan diperhatikan secara saksama. Itulah beberapa kondisi focus yang hampir setiap orang pernah merasakannya.
Hal kedua yang disampaikan Aa Gym untuk menjadi catatan dalam khusyu atau focus yaitu, ketika sekalinya kita focus, justru malah salah focus. Apa maksudnya? Banyak bapak yang begitu giat bekerja bahkan sangat focus, namun justru bukan focus pada bekerja sebagai ibadah menafkahi istrinya, justru malah focus karena ada wanita lain, sehingga membuatnya ingin cepat ke kantor. Banyak siswa yang rajin ke masjid atau ke sekolah, secara lahiriah bisa dipandang sebagai seorang siswa yang rajin, namun sayang, justru kondisi rajinnya itu salah, karena di masjid atau disekolah tempatnya belajar itu ada wanita yang menjadi incarannya, inilah hal keduanya yang ketika posisi focus namun malah salah focus.
Demikianlah beberapa pelajaran yang lenulis bisa share, mengenai pengalaman beberapa hari berada di lingkungan Daarut Tahiid Bandung (Aa Gym). Semoga menjadikan pembaca penasaran sehiingga berkeinginan menyempatkan diri ke DT, InsyaAllah suasananya menjadikan kita lebih semangat beribadah dan belajar karena Allah Swt.