Sekolah Formal dan Sekolah Kehidupan
Manusia tidak ada yang terlahir dalam keadaan serba tahu. Proses belajar merupakan langkah yang dilalui manusia guna mempertahankan eksistensinya dalam berkehidupan di dunia yang sebentar ini. Dalam kenyataannya, manusia melakukan pembelajaran melalui dua sekolah, pertama sekolah formal, mulai dari SD hingga perguruan tinggi, bahkan sekarang di Indonesia sudah ada yang di namakan PAUD. Sekolah yang kedua yaitu sekolah kehidupan.
Apa itu sekolah kehidupan?
Manusia yang hidup, sudah dipastikan melakukan proses belajar dalam sekolah kehidupan. Sampai kapankan sekolah kehidupan berlangsung? Yakni sampai nyawa manusia tersebut sudah diambil pemilikNya, Allah Swt.
Bagaimana proses belajar dan apa saja yang diperoleh dalam sekolah formal? Dalam kenyataannya setiap orang yang terbilang “normal” akan melakukan pembelajaran dalam jenjang sekolah formal, baik dasar. Menengah atau bahkan sampai perguruan tinggi. Mulai dari TK, SD, SMP, SMA, hingga perguruan tinggi. Mereka yang sekolah formal akan selalu berkutat dengan buku, guru, dan gedung tempat pembelajaran. Banyak hal yang dipelajari di sekolah formal, diantaranya keterampilan dasar, berupa membaca, menulis dan berhitung, keterampilan berpikir yakni menganalisis dan mengambil kesimpulan, keterampilan teknis yakni akuntansi, kontruksi dan kedokteran.
Selanjutnya bagaimana proses belajar dan apa saja yang diperoleh dalam sekolah kehidupan? Apakah sama dengan sekolah formal, kegunaan kita merasakan belajar di sekolah kehidupan untuk apa?
Sekolah kehidupan berlangsung sejak kita terlahir ke alam dunia ini hingga kelak meninggal dunia. Hari yang terdiri dari 24 jam, kemudian berganti menjadi minggu, bulan bahkan tahun, itu semua bagian dari waktu yang ada dalam sekolah kehidupan. Jika sekolah formal terbatas oleh waktu dan ruangan, maka sekolah kehidupan tidak terbatas, namun yang sering terjadi adalah orang terkadang tidak merasakan bahwa dia sedang melakukan proses pembelajaran di sekolah kehidupan yang tak terbatas oleh ruang dan waktu.
Ada berbagai macam hal yang dipelajari dalam sekolah kehidupan, diantaranya adalah mengambil hikmah dari setiap kejadian yang terjadi dalam kehidupan diri sendiri atau orang lain. Merespon kehidupan dan perilaku orang lain, mengenali dan mengembangkan potensi diri. Setiap orang memiliki potensi, potensi setiap orang jika tidak dikembangkan, sama dengan dininabobokan oleh kehidupan, maka dari itu potensi itu harus dibangunkan, supaya kita tahu, potensi kita apakah seperti “Harimau, kucing, ayam atau seperti apa?”
Banyak hal pula yang didapatkan dalam sekolah kehidupan, yakni pola pikir dan kenyakinan yang semakin kuat, sikap bijak, pemahaman yang luas, toleransi yang tinggi, pikiran yang jernih, hati yang tenang, serta yang terpenting pembentukan karakter diri yang semakin kuat.
Mungkin anda ada yang bertanya? Mana yang lebih penting antara sekolah formal dengan sekolah kehidupan? Rasanya dari penjelasan tersebut anda akan memahaminya, mana yang lebih penting dalam kehidupan nantinya?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar