Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dalam Kehidupan
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Pertama-tama merilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Ghafur, yang telah memberikan kita rahmat serta perlindungan. Semoga kita senantiasa diberkahi-Nya, Amin.
Selanjutnya, shalawat serta salam semoga selalu tercurah limpahkan kepada Nabi Muhamad Saw, keluarganya, sahabatnya, tabiin tabiatnya, hingga kepada kita selaku umatnya, yang semoga di akhir nanti kita mendapatkan syafaatnya. Aamiin.
Yang saya hormati Bapak / Ibu dewan Juri Lomba Pidato Bahasa Indonesia
Yang saya hormati dewan pembimbing setiap sekolah di lingkungan KKM Cisontrol
Yang saya banggakan, sahabat peserta lomba dari setiap madrasah se-KKM Cisontrol
Pada kesempatan yang InsyaAllah memberikan berkah ini izinkan saya sedikit berpesan kepada para hadirin khususnya sahabat-sahabatku sekalian, marilah kita senantiasa menjaga lingkungan sekolahan kita agar selalu bersih, damai, dan tentunya mendukung aktivitas kegiatan belajar-mengajar yang kita lakukan.
Hampir setiap hari kita berada disini untuk memulai kegiatan belajar-mengajar, dimana kebersihan lingkungan sangat penting untuk mendukung rutinitas kegiatan pembelajaran. Jika kondisi lingkungan madrasah dalam keadaan kotor, dipenuhi banyak sampah, banyak barang-barang yang tidak pada letaknya, maka tentunya hal tersebut dapat menganggu pemandangan dan juga citra madrasah tempat kita belajar.
Hadirin yang saya hormati ....
Bersih itu bukan hanya bagian dari kebaikan, tetapi bersih juga merupakan bagian dari iman. Ana dhofatu minal iman. Sebagai manusia yang berakal sehat dan memiliki iman, kita selalu dituntut untuk bisa menciptakan serta memelihara sebuah lingkungan, apalagi lingkungan madrasah.
Saat ini kesadaran untuk menjaga kebersihan di sekolah sebagai seorang murid sangatlah kurang. Dilihat dari lingkungan madrasah yang masih terdapat sampah yang berserakan, seperti sampah plastik makanan, minuman, atau kertas. Padahal tempat sampah yang disediakan sekolah sudah memadai. Di setiap sudut sekolah terdapat tempat sampah, di dalam kelas pun terdapat tempat sampah. Namun tidak adanya kesadaran dari kita untuk membuang sampah pada tempatnya sebagai wujud menjaga kebersihan lingkungan madrasah kita.
Sudahkah kita mengenal PHBS?
PHBS kepanjangan dari Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
PHBS di madrasah adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan oleh peserta didik, guru dan masyarakat lingkungan sekolah atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, sehingga secara mandiri mampu mencegah penyakit, meningkatkan kesehatannya, serta berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan sehat.
Ada beberapa indikator yang dipakai sebagai ukuran untuk menilai PHBS di madrasah yaitu :
1. Mencuci tangan dengan air yang mengalir dan menggunakan sabun
2. Mengkonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah
3. Menggunakan jamban yang bersih dan sehat
4. Olahraga yang teratur dan terukur
5. Memberantas jentik nyamuk
6. Tidak merokok di sekolah
7. Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap 6 bulan
8. Membuang sampah pada tempatnya
PHBS Di Sekolah
Jumlah anak di indonesia rata-rata 30% dari total penduduk Indonesia atau sekitar 237.556.363 orang dan usia sekolah merupakan masa keemasan untuk menanamkan nilai-nilai perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) sehingga berpotensi sebagai agen perubahaan untuk mempromosikan PHBS, baik dilingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat. Saat ini di Indonesia terdapat lebih dari 250.000 lebih sekolah negeri, swasta maupun sekolah agama dari berbagai tindakan.
Jika tiap sekolah memiliki 20 kader kesehatan saja maka ada 5 juta kader kesehatan yang dapat membantu terlaksananya dua strategi utama Departemen Kesehatan yaitu:
“Menggerakan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat”
“Menggerakan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat”
Selain membuang sampah pada tempatnya, kita juga dapat menjalankan piket kelas sebagai tindakan menjaga kebersihan lingkungan di sekolah dan biasakan memilah sampah sesuai dengan kelompoknya sebelum dimasukkan ke tempat sampah.
Jenis sampah dibedakan menjadi 3, yaitu:
Jenis sampah dibedakan menjadi 3, yaitu:
1.Sampah Basah yaitu sampah yang mudah terurai dan membusuk.
contoh: sisa makanan, sayur, buah-buahan, sampah kebun dan sampah dapur.
contoh: sisa makanan, sayur, buah-buahan, sampah kebun dan sampah dapur.
2.Sampah Kering yaitu sampah yang tidak bisa membusuk dan terurai secara alamiah.
contoh: kertas, kardus, plastik, karet, kaca, kaleng dan lain-lain.
contoh: kertas, kardus, plastik, karet, kaca, kaleng dan lain-lain.
3.Sampah B3 (Bahan Berbahaya & Beracun) yaitu sampah beracun dan reaktif yang sangat membahayakan kesehatan dan kehidupan organisme.
contoh: baterai, cat, pestisida, sampah rumah sakit, dan lain-lain.
contoh: baterai, cat, pestisida, sampah rumah sakit, dan lain-lain.
Tapi tempat sampah yang biasa disediakan hanya 2 jenis, yaitu sampah basah dan sampah kering. Tetapi, pemisahan sampah basah dan sampah kering tersebut waktu dibuang akhirnya disatukan kembali. Hal ini harus ada kerjasama antara pemerintah dan sekolah untuk pembuangan sampah basah dan sampah kering sehingga mengurangi pencemaran lingkungan. Penerapan PHBS di Sekolah
Dukungan dan Peran untuk membina PHBS di sekolah
Adanya kebijakan dan dukungan dari pengambil keputusan seperti Bupati, Kepala Dinas pendidikan, Kepala Dinas Kesehatan, DPRD, lintas sector sangat penting untuk pembinaan PHBS disekolah demi terwujudnya sekolah sehat. Disamping itu, peran dari berbagai pihak terkait (Tim Pembina dan pelaksana UKS), sedangkan masyarakat sekolah berpartisipasi dalam perilaku hidup bersih dan sehat baik di sekolah maupun di masyarakat.
(1)Pemda, selaku Eksekutif Bupati/walikota dan legislative DPRD
(2)Lintas Sektor, yakni Dinas Kesehatan dan Kemenag
(3)Tim Pembina UKS
(4)Tim Pelaksana UKS
(5)Komite sekolah
(7)Guru-guru
(2)Lintas Sektor, yakni Dinas Kesehatan dan Kemenag
(3)Tim Pembina UKS
(4)Tim Pelaksana UKS
(5)Komite sekolah
(7)Guru-guru
(8)Orang tua murid
Berbicara lahiriah maka akan berdampak kepada batiniah. Ketika seseorang sudah berprilaku bersih dan sehat, maka hal tersebut akan berdampak kepada ketenangan dalam menjalani kehidupan.
Yang tadinya sering berpikiran negative, semoga dengan PHBS menjadi berpikir positif, contoh keterhubungan lahiriah dan batiniah seperti yang digambarkan pada pelaksanaan wudhu, ketika berkumur-kumur, maka memberikan makna membersihkan mulut kita dari pembicaraan yang kotor, ketika membasuh wajah, semoga mata dan bagian wajah yang sering melakukan perbuatan dosa dapat menjadi bersih, begitu juga ketika membersihkan tangan, semoga tangan ini tidak melakukan tindakan usil, begitu juga ketika membasuh kaki, semoga langkah kaki dimudahkan dan diringankan ketika menginjakan kepada hal postif terlebih yang bernilai ibadah.
Mari kita semua selalu menunjukkan kepribadian yang baik dan bersih agar segala sesuatu yang kita kerjakan dapat diberikan kemudahan oleh Yang Maha Kuasa. Jangan pernah ada di antara kita yang bersikap tidak prihatin dengan kondisi di lingkungan sekolah ini. Kita semua memiliki tanggung jawab untuk menjaganya.
Para hadirin, bapak/ibu serta teman-teman yang saya cintai ....
Demikian yang dapat saya sampaikan pada kesempatan ini, semoga ini menjadi momentum bagi kita untuk senantiasa berkenan menjaga lingkungan sekolahan tercinta ini. Semoga bermanfaat.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar